Ikuti Kami

Pariwisata di Kulon Progo Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Hal ini supaya sektor pariwisata segera pulih dan kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Pariwisata di Kulon Progo Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati.

Kulon Progo, Gesuri.id - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati mengingatkan pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata menerapkan protokol kesehatan secara ketat, supaya sektor pariwisata segera pulih dan kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan sektor pariwisata menjadi salah satu pendongkrak dan penggerak perekonomian masyarakat di khususnya sekitar objek wisata, dengan masa pandemi COVID-19 ini berdampak melumpuhkan sektor pariwisata yang berdampak pada ekonomi masyarakat.

"Kami mendukung kebijakan Pemkab Kulon Progo melakukan uji coba pembukaan terbatas objek wisata yang dikelola pemerintah dan dikelola masyarakat. Kami hanya meminta kepada pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Akhid.

Baca: Koster Pastikan Bali Siap Hadapi Wisatawan Domestik

Adapun objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten dan masyarakat yang dilakukan uji coba untuk umum secara terbatas, yakni Pantai Glagah, Pule Payung, Kalibiru, Kedung Pedut, Kebun Teh Nglinggo dan Tritis. Kemudian sektor jasa pariwisata yang dibuka secara terbatas, yakni Kopi Pari, Rumah Makan Girli, Hotel Kusuma.

Ia tidak mau, objek wisata di Kulon Progo menyebabkan klaster baru penyebaran COVID-19. Untuk itu, ia berharap kepada pelaku wisata untuk menerapkan standar operasional pelaksanaan protokol kesehatan bidang wisata, mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, memakai masker, menyediakan pembersih tangan, memeriksa suhu tubuh wisatawan dengan menggunakan thermo gun, dan menerima kunjungan wisatawan tidak lebih dari 50 persen dari total kapasitas.

Ia juga meminta Dispar Kulon Progo bersama pelaku wisata melakukan sterilisasi objek wisata secara berkala untuk menjamin keamanan kesehatan bagi wisatawan.

"Seluruh sarana dan prasarana untuk melaksanakan SOP protokol kesehatan bidang pariwisata harus terpenuhi. Hal utama lainnya, adalah kesadaran semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya. 

Politisi perempuan PDI Perjuangan ini mengajak pelaku wisata dan pelaku jasa usaha pariwisata untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata untuk kemajuan bersama. 

Pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata bisa memperbaiki pelayanan hingga membenahi infrastruktur pendukung selama masa pandemi ini, sehingga saat objek wisata dibuka penuh pada normal baru, semua sudah siap.

"Kunci keberhasilan dari uji coba pembukaan objek wisata adalah pelaku wisata dan jasa udah pariwisata. Untuk itu, mari bersama-sama untuk membangkitkan ekonomi melalui pariwisata," katanya.

Dia juga meminta pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata melakukan pembenahan semua lini, termasuk manajemen promosi. Beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta secara penuh harus menjadi peluang untuk membangkitkan ekonomi, melalui pariwisata. Jangan sampai objek wisata di Kulon Progo hanya dilewati.

Baca: Keren, Olly 'Refocusing' Anggaran Untuk Corona Rp191 Miliar

"Kami minta semua berbenah diri dan bersiap menyambut peluang sekecil apapun dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta. Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton," harapnya.

Akhid meminta organisasi perangkat daerah atau OPD terkait, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Perhubungan melakukan pembinaan sesuai ketugasan untuk mendukung pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata. Selain wisata yang ditonjolkan, ada yang terlibat dari perajin sovenir, oleh-oleh khas Kulon Progo hingga kuliner perlu dibina, supaya wisatawan puas saat berkunjung ke Kulon Progo.

"Pemulihan sektor pariwisata juga akan memulihkan sektor lainnya. Untuk itu, kami minta OPD berkolaborasi untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi," harapnya.

Quote