Ikuti Kami

Parta Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal Pelaku WIsata

Kondisi perekonomian Bali benar-benar terpuruk selama dua tahun belakangan ini lantaran hantaman pandemi Covid-19. 

Parta Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal Pelaku WIsata
Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta.

Denpasar, Gesuri.id - Kondisi perekonomian Bali benar-benar terpuruk selama dua tahun belakangan ini lantaran hantaman pandemi Covid-19. 

Salah satu sektor utama penyokong perekonomian Bali, yakni pariwisata benar-benar tidak bisa berkutik tak bergerak. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi minus lebih dari 9 persen. 

Kondisi ini sendiri menurut Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta membuat banyak para  pengusaha pariwisata Bali kehabisan modal dan banyak yang bangkrut. 

Baca: Pasar Ramadan di Kantor Camat Melak Dipadati Pemburu Takjil

Menurutnya, banyak  pengusa pariwisata di Bali yang menghubungi dirinya terkait kendala  pengusaha pariwisata Bali yang memerlukan tambahan modal dalam upaya pemulihan ekonomi pariwisata Bali.

Parta mengatakan berbagai kebijakan pemerintah sudah dilakukan, diantaranya membebaskan karantina dan bebas rapid test pada setiap kedatangan wisatawan ke Bali. 

Kebijakan tersebut membuat wisatawan nusantara terus berdatangan termasuk wisatawan asing. Sayangnya, bagi  pengusaha pariwisata telah kehabisan modal untuk bertahan selama dua tahun dan banyak yang mengalami kebangkrutan. 

"Saya banyak dihubungi oleh para pengusaha akomodasi pariwisata lokal berkaitan dengan kendala tambahan kredit di bank pemerintah. Dalam rapat dengar pendapat dengan dirut bank-bank Himbara, Bank BRI, Mandiri, Bank BNI, dan BTN supaya diberikan penambahan kredit dan kemudahan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, di awal Covid-19 mereka mengajukan program restrukturusasi 3 - 6 bulan, tapi ternyata Covid-19 berjalan lebih dari 2 tahun. Setelah 2 tahun lebih Covid-19, hotel, restoran, dan akomodasi pariwisata tutup dan sekarang mau bangkit kembali seiring wisatawan nusantara maupun internasional terus berdatangan ke Bali.

Sementata para pelaku usaha di Bali sedang mengalami kendala permodalan untuk me-recovery usahanya, mereka punya jaminan, opportunity juga ada karena wisatawan mulai datang. Namun sayangnya pihak bank Himbara tidak responsif karena masih menggunakan syarat kredit ketika suasana normal. Padahal kondisi Bali tidak normal, penanganannya harus ekstra, jangan standar.

"Pemerintah harus hadir lewat bank Himbara menyelamatkan ekonomi Bali dengan kredit recovery agar mereka bisa memperbaiki atap, perbaiki AC, dan sambungan listrik yang selama pandemi tidak terawat," katanya.

Baca: Baktiono Dukung Pembangunan Taman Komodo

Parta juga mengharapkan kredit recovery harus diberikan oleh bank-bank pemerintah, berikan kemudahan kepada pengusaha lokal dan yang bisa melakukan ini hanya bank pemerintah. Kalau berharap dari bank swasta sangat tidak mungkin karena suku bunga juga akan sangat besar.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut Parta menyihir jawaban dari Direktur Bank Himbara. Bahwa, pihak bank akan minta nasabah untuk mengajukan ulang dan akan dilihat permasalahannya struktural atau tidak. Kalau cash flow-nya masih memungkinkan dibantu, pihak Bank Himbara akan segera membantu.

"Karena kita juga ingin nasabah kita hidup, tumbuh berkembang makin besar. Kita akan pisahkan antara yang karena krisis Covid-19 dan sebelum covid-19."kata Nyoman Parta/
 

Quote