Jakarta, Gesuri.id - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman menggelar Festival Kopi Merapi di Lapangan Denggung guna lebih mengenalkan komoditas kopi kebanggaan warga Sleman kepada masyarakat yang lebih luas lagi.
"Pada Festival yang berlangsung pada 13 hingga 14 Juni tersebut ada sebanyak 5.000 cup Kopi Merapi yang disediakan secara gratis bagi pengunjung yang ingin mencicipi nikmatnya Kopi Merapi," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman Tina Hastani di Sleman, Sabtu.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Menurut dia, Festival Kopi Merapi ini mengangkat tema "Merapi Coffee Culture - Teko Puyeng Bali Seneng Tur Ngganteng" (Datang Pusing, Pulang Bahagia dan Ganteng).
"Ada 40 tenant pengusaha kopi yang ada di Kabupaten Sleman yang mengikuti Festival Kopi Merapi ini," katanya.
Ia mengatakan, festival ini juga sebagai rangkaian kegiatan panen perdana Kopi Merapi yang dilaksanakan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 15 Juni 2025 sekaligus penganugerahan nama Kopi Merapi.
"Dalam Festival Kopi Merapi ini juga diadakan Talkshow dengan tema Kopi, Kultur, dan Kolaborasi : Ekosistem yang Tak Sekedar Komunitas," katanya.
Sedangkan pemateri pada acara ini yakni Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Petani Kopi Merapi Ismu Jayono, Ketua Asosiasi Kopi Indonesia Jateng-DIY Rendy Mahardika serta Tengku Ferly Coffee Researcher dan CEO Personal Roastery dengan dimoderatori Influencer Kopi tenama Larka Riyanto.
Selain itu kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara, diantaranya Manual Coffee Competition, Workshop Barista, Galeri Kopi Art, Free Fresh Hair Cut, PES/Efootball Booth Activation, Community Perform, Music Performance, Festival Jajanan UMKM, dan lainnya.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan kegiatan ini merupakan upaya serta wujud komitmen Pemkab Sleman untuk memberikan wadah dan sarana yang diharapkan mampu mempromosikan Kopi Merapi kepada masyarakat luas.
Kopi yang ditanam di lereng Gunung Merapi tersebut diharapkan bisa semakin diminati para penikmat kopi, dan dapat memberikan manfaat ekonomi kepada para petani dan pelaku usaha kopi yang ada di Kabupaten Sleman.
"Jika kita bicara kopi, di situ ada petaninya, ada pedagangnya, ada baristanya, ada coffee shop-nya, ada pecintanya. Maka kalau ini kita creat dengan baik, kita jadikan ekosistem yang baik, pasti akan ada sedikit banyak ada manfaat ekonominya," katanya.