Ikuti Kami

Percepat Pelacakan, Pemkot Surabaya Dapat Bantuan Dari BNPB

Saat ini APBD Surabaya, menurut Whisnu, dalam kondisi pas-pasan.

Percepat Pelacakan, Pemkot Surabaya Dapat Bantuan Dari BNPB
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Surabaya, Gesuri.id - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyambut gembira atas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan bantuan reagen untuk test swab PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Nanti gak tahu berapa yang dikasih (BNPB). Bisa banyak kalau BNPB punya banyak. Kami sudah bersurat, sudah koordinasi. Kemarin sudah kita luncurkan suratnya. Saat ini ada 10 ribu (reagen). Kita bisa bernafas lega untuk tracing," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Akan tetapi, pihaknya tidak mengajukan spesifik jumlah reagen yang diminta. Tetapi hanya menyampaikan jika membutuhkan reagen tambahan. 

Baca: Pantas: Perda Covid-19 Dapat Diterapkan di PSBB DKI Jakarta

"Biasanya BNPB mengkakulasi berapa yang bisa dibantukan ke Surabaya. Cepet kalau prosesnya," imbuhnya.

Selain menunggu bantuan dari BNPB, saat ini pemkot sudah mendapatkan bantuan reagen dari PDAM Surya Sembada sekitar 4 ribu reagen. "Tadi sudah dilaporkan pagi kondisi reagen sudah agak aman lagi. Karena ada bantuan dari PDAM Surya Sembada tambahan 4 ribu, ada perusahaan swasta siap membantu," ungkap Whisnu.

Dengan adanya bantuan dari PDAM ini membuat posisi sementara untuk testing dan tracing di Surabaya aman. Whisnu berharap stok 10 ribu reagen bisa mencukupi. Saat stok reagen 10 ribu, pihaknya hanya memprioritaskan kontak erat yang di-swab. Artinya pelaksanaan testing tidak meluas seperti sebelumnya. 

Baca: Ganjar Tambah Daerah Yang Terapkan PPKM

"Kalau kemarin-kemarin agak surplus, reagen bisa satu lingkungan kita testing. Tapi kalau ini hasil tracing benar-benar kontak erat baru kita tracing,"katanya.

Saat ini APBD Surabaya, menurut Whisnu, dalam kondisi pas-pasan. Meski harganya tidak begitu mahal bagi pemkot, namun dengan adanya bantuan reagen dapat meminimalisir penggunaan APBD untuk penanganan Covid-19. 

"Silpa kita nol, kekuatan APBD kita manfaatkan yang betul-betul urgent. Sementara ada CSR yang bisa kita tarik untuk membantu reagen kenapa tidak gunakan dulu," pungkasnya.

Quote