Ikuti Kami

PSBB, Ketentuan Denda Gubernur DKI Jakarta Tak Mendidik

"Jika tidak terlihat maka tidak diawasi, karena tidak ada denda".

PSBB, Ketentuan Denda Gubernur DKI Jakarta Tak Mendidik
Ilustrasi. Operasi Yustisi saat PSBB Jilid Dua di DKI Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menilai ketentuan pembayaran denda yang dikeluarkan Gubernur Anies Baswedan di periode PSBB jilid dua, tidak mendidik.

Hal tersebut, lanjutnya, karena masyarakat kemudian melakukan protokol hanya karena diawasi.

Baca: PSBB Anies, Gilbert: Hanya Retorika, Lemah di Pelaksanaan

"Jika tidak terlihat maka tidak diawasi, karena tidak ada denda," ujarnya, Rabu (23/9).

Ia juga menyayangkan komunikasi dengan masyarakat dengan denda pun tidak baik, yang harusnya dilakukan ketimbang mengenakan denda.

Menurut Ahli Epidemiolog dan mantan wakil rektor UKI (Universitas Kristen Indonesia) itu, ada 3 faktor yang seharusnya menjadi titik berat evaluasi kinerja Anies beserta jajaran.

Yaitu, lanjutnya, mulai dari perbaikan komunikasi dengan pusat masyarakat, kemudian pengawasan dan sanksi yang mendidi serta kemampuan tracing yang juga perlu diperluas.

"Jika ingin kurva pandemi ibukota memperlihatkan tanda-tanda penurunan, maka harus ada perbaikan besar-besaran sebelum PSBB jilid 2 ini dilangsungkan," ungkapnya, Rabu (23/9).

Gilbert juga menambahkan Jakarta tidak memiliki indikator penurunan wabah yang jelas.

Angka persebaran virus corona, lanjutnya, hanya dilihat dari laporan setiap harinya.

Baca: Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Setuju PSBB Total Tapi Tegas!

Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan pengetesan Covid-19 memakai alat PCR, hingga lima kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO.

Pengetesan dilakukan untuk mempercepat petugas menemukan orang yang terpapar Covid-19, sehingga mereka bisa menjalani isolasi agar virus tidak menularkan kepada yang lain.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengetesan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tidak sembarangan.

Artinya, tidak dilakukan di tempat umum dan terbuka, sehingga menjadi tontonan banyak orang.

“Kami tidak sembarangan tes, di Jakarta ini tidak akan ketemu ngetes di pinggir jalan sebagai pertunjukan."

"Tapi pengetesan di Jakarta ini untuk mengobati dan menemukan masalah, jadi bukan untuk pertunjukan,” ujar Anies Baswedan, Sabtu (19/9/2020).

Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat acara peluncuran buku ‘Dedengkot Betawi dan Milad ke-79 Haji Nuri Thaher’ melalui aplikasi Zoom.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Lulung Abraham Lunggana.

Menurut Anies Baswedan, pengetesan PCR hanya dilakukan kepada orang yang terpapar Covid-19, berikut orang yang pernah kontak erat dengannya.

Petugas bakal melacak orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien Covid-19, selama 14 hari sebelumnya untuk dites.

“Kalau Si A kena Covid-19, maka Si A ditanya 14 hari kemarin ketemu siapa saja?"

"Nah, semua orang yang dia temui 14 hari terakhir, itulah yang dipanggil untuk tes.”

“Jadi kami tidak melakukan testing sebagai pertunjukan, tapi testing sebagai pengendalian Covid-19,” tegas Anies Baswedan.

Anies Baswedan juga mengungkapkan vaksin Covid-19 di Amerika Serikat akan siap pada kuartal ketiga tahun 2021.

Hal itu dikatakan Anies Baswedan setelah mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat melalui tayangan virtual.

“Covid-19 ini sampai sekarang belum kelihatan ujungnya dan belum kelihatan kapan selesainya."

"Tadi malam (Jumat 18/9) saya mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular di Amerika Serikat yang bersaksi di depan kongres dan senat,” bebernya.

“Di depan Senat Amerika itu, dia mengatakan bahwa vaksin di Amerika Seriat siap sekitar kuartal ketiga 2021,” tambah Anies Baswedan.

Anies Baswedan melanjutkan, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular itu lalu memaparkan, vaksin baru siap dipakai untuk seluruh warga Amerika Serikat pada pertengahan 2022.

Meski Anies Baswedan tidak menyebutkan nama pejabat penting di Amerika itu, namun dia menyebut sosoknya sangat tersohor di seluruh dunia.

Quote