Jakarta, Gesuri.id – Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan, prinsip Bhineka Tunggal Ika (Bhinneka) yang menjadi inti dari keragaman dan persatuan Indonesia semakin banyak dijadikan landasan oleh masyarakat untuk menggalang solidaritas di tengah gempuran ideologi asing yang cenderung memecah belah.
"Dari komunitas lokal hingga ruang digital, upaya penerapan nilai "berbeda-beda tetapi tetap satu" telah menunjukkan dampak nyata dalam memperkuat ikatan antar warga dan mencegah manipulasi informasi yang merusak keutuhan bangsa," kata Putra Selasa di Jakarta (9/12).
Baca; Gewsima Mega Putra Tegaskan Guru Adalah Pilar Utama
Seperti diketahui, di berbagai daerah Indonesia, banyak komunitas mulai mengembangkan kegiatan yang menekankan keberagaman sebagai kekuatan. Kelompok "Bhinneka Peduli" yang terdiri dari warga dari berbagai suku, agama, dan latar belakang sosial, secara teratur mengadakan gotong royong untuk membantu warga miskin, merawat taman umum, dan merayakan hari raya bersama.

Ideologi asing yang memecah belah seringkali menyebar melalui platform sosial dengan memanfaatkan perbedaan antar kelompok. Di sinilah Bhinneka berperan sebagai "filter" yang membantu masyarakat membedakan antara informasi yang positif dan yang merusak.
Data dari Lembaga Penelitian Masyarakat Digital menunjukkan bahwa jumlah konten memecah belah yang disebarkan di platform sosial Indonesia telah menurun 28% dalam 6 bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya aktivitas komunitas berbasis Bhinneka.
Baca; Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing
"Dengan semakin luasnya penerapan Bhinneka dalam kehidupan sehari-hari dan ruang digital, masyarakat Indonesia diharapkan dapat membangun solidaritas yang lebih kuat dan tahan terhadap ideologi asing. Prinsip "berbeda-beda tetapi tetap satu" tidak hanya melindungi bangsa dari konflik, tetapi juga memungkinkan Indonesia berkontribusi pada dunia dengan nilai-nilai yang unik," ujarnya.
"Bhinneka adalah jiwa dari bangsa Indonesia. Ketika kita benar-benar menerapkannya, kita akan memiliki kekuatan kolektif yang tak terlawan. Masa depan Indonesia terjamin ketika setiap warga memahami bahwa perbedaan itu kekuatan, dan persatuan itu tujuan," tambahnya.

















































































