Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan membudayakan musyawarah dalam mengatasi berbagai permasalahan di lingkungan warga dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan. Sehingga dengan begitu warga tidak mudah untuk diombang-ambingkan oleh isu-isu yang tidak jelas.
"Mengurus musyawarah itu penting karena musyawarah bukan sekadar kumpul dan ngobrol, tapi proses resmi untuk mencari solusi dan kesepakatan bersama yang adil. Kalau musyawarah tidak dikelola dengan baik, hasilnya bisa memicu salah paham, konflik, atau keputusan yang sulit dijalankan," kata Putra Nababan di Jakarta, Kamis (7/8).
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Menurut Putra, musyawarah itu yang harus dikedepankan adalah kepentingan bersama. Untuk itu perlu pengelolaan yang baik agar diskusi tidak melebar ke hal-hal yang tidak relevan. Dengan mengurus musyawarah (menyiapkan agenda, memimpin jalannya diskusi), pembicaraan tetap pada jalurnya dan tujuan tercapai.
"Musyawarah yang teratur memastikan semua peserta punya kesempatan untuk menyampaikan pendapat, bukan hanya yang paling vokal atau punya posisi penting," katanya.
Musyawarah yang teratur, kata Putra, adalah memberi Kesempatan yang adil. semua peserta punya kesempatan untuk menyampaikan pendapat, bukan hanya yang paling vokal atau punya posisi penting. "Dengan begitu semua mendapatkan hak yang sama untuk berbicara," katanya
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Musyawarah yang dikelola rapi akan menghasilkan keputusan yang spesifik, realistis, dan disepakati semua pihak, sehingga mudah dilaksanakan. Dengan tata tertib yang jelas, proses musyawarah mengurangi risiko kesalahpahaman dan menjaga hubungan baik antarwarga atau anggota kelompok.
Musyawarah yang diurus dengan baik adalah wujud nyata penerapan Sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. "Ketika hasil musyawarah transparan dan prosesnya terbuka, peserta akan merasa dihargai. Ini memperkuat rasa saling percaya dan persatu," ujarnya