Ikuti Kami

Rahmad Sarankan Pemerintah Segera Rampungkan Vaksinasi

Rahmad menyarankan pemerintah segera menyelesaikan vaksinasi dosis 1-2 dan booster, sebelum menggelar vaksinasi dosis 4.

Rahmad Sarankan Pemerintah Segera Rampungkan Vaksinasi
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyarankan pemerintah segera menyelesaikan vaksinasi dosis 1-2 dan booster, sebelum menggelar vaksinasi dosis 4.

"Saya kira apa yang dilakukan pemerintah sudah tepat fokus utama saat ini prioritas untuk menyelesaian vaksin dasar satu dan dua harus kita selesaikan. Selanjutnya kita harus selesaikan booster terutama yang prioritas. Karena jelas negara sudah menggratiskan, negara sudah mengambil alih tanggung jawab digratiskan masyarakat untuk vaksin," ucapnya di Jakarta, Kamis (24/2).

Politisi PDI Perjuangan ini mendukung penelitian tentang vaksinasi agar terus berkembang. Sebab Covid-19 bisa saja terus bermutasi.

Baca: Ganjar Apresiasi Keberanian Warga Lapor Kasus Korupsi

"Kita enggak tahu apakah Covid-19 bermutasi ada yang menjadi berisiko atau semakin lemah itu basicnya keilmuan kalau pada akhirnya sebagai sebuah wacana untuk booster keempat kenapa tidak, enggak ada soal itu saya kira," ucapnya.

Rahmad memahami negara ingin meniadakan status pandemi untuk beralih ke endemi. Namun, saat ini baiknya prioritaskan vaksin dasar dan booster ketiga.

Baca: HaloPuan Ajak Warga Garut Untuk Lawan Stunting

"Kalau toh akhirnya itu mengharuskan untuk diambil langkah vaksin booster keempat ya saya kira tidak ada soal kalau itu keilmuan dan mengharuskan seperti itu kenapa tidak pasti negara akan mengambil peran ke arah situ, tapi itu nomor dua ya, saat ini kita prioritaskan 1-2 dan booster," pungkasnya.

Seperti diketahui Kementerian Kesehatan membuka kemungkinan vaksinasi Covid-19 dosis ke empat kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.

"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan," ungkapnya saat mengisi acara Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (23/2).

Quote