Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, meminta pemerintah memprioritaskan lima bidang industri strategis dalam menghadapi perang tarif global yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Pernyataan itu disampaikan Rieke dalam rapat kerja DPR bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
“Saya mengusulkan kita fokus pada setidaknya lima industri prioritas. Pertama, industri sandang, pangan, dan papan, lalu industri energi, khususnya energi terbarukan, industri bahan baku industri, industri farmasi dan obat-obatan tradisional dan industri pariwisata," kata Rieke.
Menurut Rieke, kelima sektor tersebut memiliki nilai strategis tinggi karena potensi pasar domestik yang besar serta ketersediaan bahan baku di dalam negeri.
“Kenapa lima industri ini? Karena Indonesia memiliki pasar besar dengan 270 juta penduduk yang menjadikan pasar ini sangat menggiurkan. Itulah sebabnya banyak barang impor masuk, karena pasar kita memang besar,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.
Rieke pun berharap pemerintah dapat bersikap tenang dan cermat dalam menyikapi kebijakan proteksionis dari AS, serta mulai menjajaki peluang pasar ekspor baru.
“Negosiasi dengan pemerintah AS bukan hanya untuk pengurangan tarif tetapi juga mencari pasar alternatif,” pungkasnya.