Ikuti Kami

Aria Bima: Turunnya Tarif Ekspor ke AS, Tingkatkan Mutu Produk RI Agar Mampu Bersaing

Hal ini belum tentu otomatis menjadikan produk Indonesia sebagai pilihan utama di pasar internasional, khususnya Amerika Serikat.

Aria Bima: Turunnya Tarif Ekspor ke AS, Tingkatkan Mutu Produk RI Agar Mampu Bersaing
Wakil Ketua Komisi ll DPR RI, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI, Aria Bima, menanggapi penurunan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dari 32% menjadi 19% dengan penuh kehati-hatian. 

Meski mengapresiasi langkah tersebut, ia mengingatkan hal ini belum tentu otomatis menjadikan produk Indonesia sebagai pilihan utama di pasar internasional, khususnya Amerika Serikat.

"Kawan-kawan sekalian, penurunan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dari 32% menjadi 19%. Memang terdengar seperti kabar yang baik. Saya sudah tadi 4 periode 20 tahun menjadi anggota Komisi VI DPRD. Dua periode di antaranya menjadi pimpinan komisi. Selama itu, saya entah sudah beberapa kali mendengar kabar semacam ini. Kabar bahwa hal yang terkait dengan free trade agreement atau hubungan bilateral ataupun multilateral selalu ada rasa optimisme. Tapi juga pertanyaan yang selalu di benak saya, apakah angka 19% ini sungguh-sungguh sudah cukup membuat produk Indonesia jadi pilihan utama di pasar Amerika," kata Aria Bima, Kamis (7/8/2025).

Politikus PDI Perjuangan itu juga membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara tetangga yang lebih dulu mendapatkan perlakuan tarif lebih rendah.

"Saya melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand bahkan sudah menikmati tarif yang lebih rendah. Saya sering katakan ke sesama kolega, kompetisi ini tidak pernah tidur. Artinya, jalan kita masih panjang," tambahnya.

Selama dua dekade berdialog dengan berbagai pelaku usaha dari beragam sektor dan daerah, Aria Bima mengaku memahami betul aspirasi para eksportir lokal. Ia menegaskan bahwa pelaku usaha tidak hanya ingin produknya diekspor, tetapi juga diakui secara kualitas.

"Dan percaya selama puluhan tahun berdialog dengan ribuan pelaku usaha dari berbagai daerah. Baik itu petani kopi di Temanggung, pengrajin rotan di Cirebon, pengusaha tekstil banyak langsung di dapil saya di Boyolali, di Sukoharjo, di Klaten, bahkan juga di Bandung. Saya tahu persis mereka semua ingin barangnya tidak sekadar sampai di luar negeri, tapi juga diakui karena mutunya," jelasnya.

Aria Bima mendorong pemerintah dan pemangku kebijakan untuk tidak hanya fokus pada aspek tarif, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan daya saing produk Indonesia agar mampu bersaing secara berkelanjutan di pasar global.

Quote