Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Rektor Universitas UMMI Bogor, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, mengajak masyarakat untuk meninggalkan gengsi terhadap produk impor seperti salmon, dan mulai mengapresiasi kekayaan laut Indonesia sendiri, terutama ikan bandeng.
Dalam pernyataannya yang dikutip Rabu (16/7/2025), Prof. Rokhmin menegaskan ikan bandeng memiliki kandungan omega-3 jauh lebih tinggi dibandingkan salmon, dan layak dijadikan sebagai ikan strategis nasional.
"Kenapa harus bangga pada salmon, padahal bandeng kita lebih bernutrisi dan lebih relevan untuk masa depan bangsa?" tegas Prof. Rokhmin.
Pernyataan tersebut merujuk pada data riset dari Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan tahun 1996 yang menunjukkan bahwa kandungan omega-3 pada bandeng mencapai 14,2 persen, jauh di atas salmon yang hanya 2,6 persen.
Hal ini menjadi bukti bahwa bandeng bukan hanya sehat, tetapi juga ekonomis dan mudah dijangkau masyarakat.
Lebih dari itu, Prof. Rokhmin menilai bahwa bandeng berperan penting dalam mendukung kesehatan nasional dan membangun kecerdasan generasi muda. Ia menyebut bandeng cocok dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari balita hingga lansia, karena tinggi protein dan mudah dicerna.
"Gizi ikan berdampak pada kesehatan dan kecerdasan bangsa. Gemar makan ikan lokal seperti bandeng bisa jadi kunci melawan stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia," tegasnya.
Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2001–2004 itu, selain kandungan nutrisinya yang tinggi, bandeng juga mudah dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia. Ia menyebut bandeng sebagai solusi konkret dari alam untuk menjawab tantangan ketahanan pangan dan gizi nasional.
"Salmon bisa jadi tren global, tapi bandeng adalah jati diri dan kekuatan pangan bangsa. Mari kita banggakan dan konsumsi produk laut kita sendiri," ujar Prof. Rokhmin.
Dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan ikan impor, bandeng tidak lagi layak dianggap sebagai alternatif, melainkan sebagai jawaban utama dalam strategi pangan dan gizi nasional, terutama dalam upaya mengurangi angka stunting di Indonesia.
Pernyataan Prof. Rokhmin sekaligus menjadi seruan kepada pemerintah dan masyarakat untuk lebih serius mengembangkan potensi laut Indonesia demi kesehatan, ekonomi, dan kedaulatan pangan nasional.