Jakarta, Gesuri.id - Dalam riuhnya dunia yang dipenuhi ambisi dan pencapaian material, Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, tampil sebagai sosok yang meneguhkan makna hidup dalam bingkai spiritualitas.
Dalam dunia yang terus berubah, ia tetap menjadi mercusuar nilai-nilai Ilahi.
Rokhmin mengajarkan kebahagiaan sejati bukan terletak pada gemerlap dunia, tetapi pada ketenangan hati yang bersandar pada ridha Allah.
Bagi beliau, hidup bukan sekadar rangkaian aktivitas duniawi, melainkan sebuah perjalanan suci yang berpijak pada wahyu Ilahi.
"Ketika hidup berpijak pada wahyu Ilahi, maka setiap langkah menjadi ibadah, setiap rezeki menjadi berkah, dan setiap ujian menjadi jalan menuju ridha Allah," ujar Rektor Universitas UMMI Bogor ini dalam sebuah sesi Quotes Inspirasi pagi, Rabu (29/10).
Dan dalam setiap langkahnya, ia membuktikan bahwa iman yang kokoh dan ilmu yang bermanfaat adalah dua sayap yang akan membawa manusia terbang menuju kemuliaan.
“Manusia diciptakan bukan sekadar untuk hidup di dunia yang sementara, tetapi untuk meraih kebahagiaan abadi dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits,” ujarnya.
Rokhmin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan spiritualitas sebagai pusat gravitasi perjuangan hidup. Menurutnya, ketika iman menjadi landasan, maka salat dan infak bukan sekadar ritual.
"Melainkan energi transformatif yang mengangkat derajat manusia dan melimpahkan nikmat-Nya," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu
Dalam setiap amanah yang diemban, ia senantiasa mengingatkan bahwa jabatan dan ilmu adalah sarana untuk berkhidmat, bukan untuk bermegah.
Kisah hidup Rokhmin adalah cerminan dari prinsip bahwa ketika ilmu berpadu dengan iman, maka lahirlah kepemimpinan yang berkarakter, berdaya guna, dan membawa maslahat.
Ia tidak hanya membangun gagasan, tetapi juga membangun jiwa, menyemai harapan bahwa bangsa ini dapat tumbuh dengan akar spiritual yang kuat dan cabang ilmu yang menjulang.
Guru Besar IPB University ini tidak hanya dikenal sebagai pakar kelautan dan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga sebagai pemimpin yang menjadikan iman, salat, dan infak sebagai fondasi utama dalam menjalani kehidupan.
Ia percaya bahwa ketika hidup berpijak pada wahyu Ilahi, maka setiap langkah menjadi ibadah, setiap rezeki menjadi berkah, dan setiap ujian menjadi jalan menuju ridha Allah.
Saat menyampaikan orasi ilmiah di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), 26 Oktober 2025 lalu, beliau menyampaikan pesan yang menggugah.
“Mahasiswa dan dosen tidak boleh jadi minimalis. Harus unggul, berdaya saing, dan beriman," tegasnya.
Rokhmin menyerukan kepada para lulusan untuk bergabung menjadi Generasi Emas 2045, yang siap mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berdaulat. Menurutnya, keberhasilan suatu bangsa berakar pada kekuatan iman, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berjalan seiring.
Beliau menekankan bahwa kesuksesan seorang lulusan tidak hanya bergantung pada satu aspek, melainkan harus dibangun di atas tiga fondasi kecerdasan utama: IQ (Kecerdasan Intelektual) untuk kompetensi dan keunggulan profesional/ Hardskill, EQ (Kecerdasan Emosional) untuk kolaborasi, kepemimpinan, dan adaptabilitas/ Softskill, serta SQ (Kecerdasan Spiritual) sebagai landasan etika, moral, dan tujuan hidup.
Lalu, Rokhmin memberikan lima panduan sederhana untuk mencapai hidup bahagia dan bermakna di dunia maupun di akhirat:
- Berusaha menjadi yang terbaik (Itqan): Berjuang untuk memberikan kinerja atau hasil terbaik (itqan) dalam profesi apa pun yang ditekuni.
- Menjunjung Tinggi Akhlak Mulia: Memegang teguh karakter mulia seperti kejujuran (truthfulness), amanah (trustworthiness), memiliki visi dan kejelasan, kepemimpinan yang komunikatif, qana'ah (merasa cukup), sabar, bersyukur, dan ikhlas.
- Memelihara Hubungan dan Menjauhi Kedengkian: Menjaga silaturahmi, memelihara hubungan baik, dan menjauhi sifat iri atau dengki.
- Komitmen untuk Membaca dan Belajar Sepanjang Hayat: Menjadikan membaca dan belajar seumur hidup sebagai kebiasaan.
- Mendekatkan Diri kepada Tuhan: Mendekat kepada Allah SWT melalui ibadah, doa, dan sedekah, karena kesuksesan sejati adalah ketenangan batin yang berada di bawah ridha-Nya.

















































































