Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, sekaligus Tokoh nasional kemaritiman Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, menilai Kabupaten Gresik memiliki kombinasi kekuatan yang ideal untuk menjadi model pembangunan kabupaten pesisir modern di Indonesia.
Menurutnya, Gresik memiliki potensi besar untuk mewujudkan pembangunan agro-maritim berkelanjutan yang mampu menyeimbangkan kemajuan industri dengan kelestarian sumber daya laut.
“Gresik ini daerah yang unik. Ia punya kekuatan industri sekaligus kekayaan laut yang luar biasa. Dengan tata kelola yang baik dan sinergi lintas sektor, Gresik bisa menjadi model kabupaten pesisir modern di Indonesia,” kata Prof. Rokhmin, dikutip pada Jumat (31/10/2025).
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University itu menilai, selain didukung sektor industri yang kuat, Gresik juga memiliki potensi perikanan tangkap dan budidaya yang besar, serta sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini menjadi modal penting dalam mewujudkan konsep pembangunan agro-maritim yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Ia menambahkan, konsep pentahelix—yakni kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media—dapat menjadi kunci dalam memperkuat daya saing Gresik di tengah tantangan global. Dengan pendekatan tersebut, pengembangan ekonomi pesisir dapat berjalan seimbang dengan pelestarian sumber daya laut.
“Kalau kolaborasi ini berjalan, Gresik bisa menjadi contoh bagaimana daerah industri besar tetap bisa menjaga keberlanjutan sumber daya lautnya,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyambut positif pandangan Prof. Rokhmin Dahuri tersebut. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mendorong sinergi antar sektor untuk memperkuat ketahanan ekonomi pesisir, terutama melalui kebijakan yang berpihak pada nelayan dan pembudidaya ikan.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan pemerintah daerah adalah pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk memudahkan akses BBM bagi nelayan, serta pembentukan Techno Park Minapolitan di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, sebagai pusat riset dan inovasi budidaya perikanan.
“Kami ingin nelayan dan petambak merasakan manfaat langsung dari kehadiran pemerintah. SPBN dan Techno Park Minapolitan ini bukti bahwa kami serius membangun ekonomi pesisir berbasis teknologi dan efisiensi,” kata Bupati Yani.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, sektor perikanan menunjukkan tren positif dalam tiga tahun terakhir. Nilai produksi perikanan tangkap meningkat dari Rp229,5 miliar pada 2022 menjadi Rp266,2 miliar pada 2023, dan stabil di Rp264,6 miliar pada 2024.
Dari sektor budidaya, produksi bandeng Gresik menyumbang lebih dari 55 persen produksi Jawa Timur dan sekitar 11 persen produksi nasional. Capaian tersebut menjadi bukti bahwa Gresik memiliki modal kuat untuk berkembang sebagai daerah pesisir yang maju secara ekonomi tanpa mengabaikan prinsip keberlanjutan lingkungan.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian laut. Gresik siap menjadi contoh kabupaten pesisir modern yang tangguh dan berdaya saing,” pungkasya.

















































































