Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri Peringatkan Penggunaan Pupuk Anorganik Berlebihan, Merusak Tanah

Memang untuk tanaman tertentu pupuk anorganik bisa menghasilkan panen berlimpah. Tapi dalam jangka panjang merugikan.

Rokhmin Dahuri Peringatkan Penggunaan Pupuk Anorganik Berlebihan, Merusak Tanah
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Rokhmin Dahuri.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Rokhmin Dahuri, memperingatkan dampak negatif penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap lahan pertanian. 

Dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2025), Rokhmin menekankan pentingnya peran aktif pemerintah dalam menindak tegas peredaran pupuk ilegal serta mengedukasi petani soal penggunaan pupuk yang bijak.

“Memang untuk tanaman tertentu pupuk anorganik bisa menghasilkan panen berlimpah. Tapi dalam jangka panjang, ini merugikan bagi kelangsungan lahan pertanian,” ujarnya.

Menurut Rokhmin, pemakaian pupuk anorganik secara terus-menerus dapat merusak struktur tanah, mengurangi kandungan unsur hara mikro, dan menyebabkan ketergantungan tanaman terhadap bahan kimia. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam pengawasan distribusi pupuk sekaligus memperluas edukasi kepada para petani.

“Kita butuh intervensi pemerintah agar penggunaan pupuk ini tidak merusak kultur tanah dan ekosistem pertanian,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rokhmin mendorong penggunaan alternatif pupuk yang lebih ramah lingkungan demi menjaga kesuburan tanah jangka panjang.

“Pupuk anorganik memang bekerja cepat dan efisien dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Tapi jika terus-menerus digunakan, tanah bisa rusak dan kehilangan kesuburannya,” jelasnya.

Dukungan terhadap upaya pengurangan penggunaan pupuk anorganik juga datang dari tokoh pesantren setempat. Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah 2, KH Soleh Zuhdi atau akrab disapa Gus Sozu, menyuarakan pentingnya melibatkan pesantren dalam program ketahanan pangan nasional.

“Banyak pesantren memiliki lahan luas yang potensial dijadikan areal pertanian. Tapi butuh sarana dan prasarana yang memadai, serta dukungan penuh dari pemerintah,” tutur Gus Sozu.

Ia berharap, ke depan para santri dapat dibekali tidak hanya dengan ilmu agama, tetapi juga keterampilan praktis di sektor pertanian. 

Menurutnya, pertemuan dengan Rokhmin menjadi momentum penting untuk mendorong peran aktif pesantren dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

“Kami berterima kasih atas kehadiran Pak Rokhmin yang mau mendengar langsung aspirasi dari para santri dan ulama. Semoga ini menjadi awal kemajuan pesantren dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Quote