Bogor, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Bogor Atty Somaddikarya menyatakan Rumah Sakit (RS) milik pihak swasta lebih sulit diajak bekerja sama dan berkoordinasi untuk mempermudah masyarakat kota Bogor mendapat pelayanan kesehatan.
Baca: PDI Perjuangan Sambut Baik Lahirnya Partai Masyumi
Meski, sambung kader PDI Perjuangan itu, tidak semua RS Swasta seperti itu. Atty mengakui, masih ada beberapa RS swasta yang ramah dan mempermudah pasien Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Teryata keluhan masyarakat selama ini benar adanya. Saya sering menjadi 'jembatan' bagi masyarakat atas 1000 keluhan pelayanan yang tak manusiawi dan terkesan menjebak, terlebih pada pasien yang masih awam dan tidak paham prosedur," ungkap Atty, baru-baru ini.
Atty menyatakan, dalam situasi seperti itu, masyarakat sulit untuk bisa menerima hak nya mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal.
Padahal, sambung Atty, idealnya pasien datang ke RS dalam keadaan sakit, pulangnya harus dalam keadaan sehat. Sehat yang dimaksud disini adalah, sehat fisik dan sehat secara finansial, bukan sebaliknya.
Baca: Putra: Abaikan Dikotomi Tua-Muda, Politik Bicara Kontribusi
Atty menyatakan, tidak ada salahnya jika APBD Kota Bogor yang bersumber dari rakyat, bisa digunakan untuk membangun RS milik Pemkot sebagai RSUD di setiap Kecamatan.
"Prioritaskan pembangunan RSUD berbasis Kecamatan di Kota Bogor, yang akan menjawab segala kebutuhan masyarakat. RS milik pemerintah harus mampu bersaing dengan RS Swasta yang ada saat ini. Siapkan fasilitas lengkap dan pelayanan maksimal, dengan dokter-dokter yang handal!" ujar Atty.