Ikuti Kami

Sampah DKI 7.500 Ton Per Hari, Rio Ingatkan Proyek ITF

Rio: Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas LH harus lebih fokus dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam penanganan sampah.

Sampah DKI 7.500 Ton Per Hari, Rio Ingatkan Proyek ITF
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Dwi Rio Sambodo

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Dwi Rio Sambodo menilai Pemprov perlu lebih fokus dan berani dalam melakukan terobosan penanganan sampah di DKI.

Baca: Institut POI Pegunungan Bintang Cerdaskan Milenial Papua

Hal itu menyusul Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali yang mengatakan Jakarta dipenuhi 7.500 ton sampah per hari. 

"Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas LH harus lebih fokus dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam penanganan sampah DKI Jakarta terutama dengan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang mengurangi, memilah maupun mengolah sampah," kata Rio saat dihubungi, Minggu (19/2).

Rio mengatakan DKI rata-rata memproduksi lebih dari 7 ribu ton sampah per hari. Tidak hanya itu, menurutnya pada Maret 2022 hingga mencapai 7.800 ton per harinya.

"Berdasarkan data yang ada DKI Jakarta rata-rata memproduksi sampah 7.200-7.700 ton setiap harinya, walaupun pada bulan Maret 2022 pernah menyentuh angka maksimal yaitu 7.800 ton dalam satu harinya," tuturnya.

Ia mengungkit proyek Intermediate Treatment Facilities (ITF) yang merupakan bagian dari masterplan pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Menurutnya, fasilitas ini dapat mengurangi ketergantuan DKI pada TPS Bantargebang.

"Berdasarkan data yang ada DKI Jakarta rata-rata memproduksi sampah 7.200-7.700 ton setiap harinya, walaupun pada bulan Maret 2022 pernah menyentuh angka maksimal yaitu 7.800 ton dalam satu harinya," tuturnya.

Ia mengungkit proyek Intermediate Treatment Facilities (ITF) yang merupakan bagian dari masterplan pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Menurutnya, fasilitas ini dapat mengurangi ketergantuan DKI pada TPS Bantargebang.

"ITF merupakan bagian dari masterplan pengelolaan sampah Provinsi DKI Jakarta 2012-2032. Fasilitas ini akan dibangun di empat lokasi berbeda, yaitu di Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi. Keberadaan fasilitas ini dapat mengurangi ketergantungan DKI Jakarta dengan TPST Bantargebang," ujar Rio

Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI mengatakan Jakarta dipenuhi 7.500 ton sampah per hari. Dia menyebutkan hal ini itu menjadi permasalahan serius bagi Jakarta.

"Jakarta hari ini dipenuhi oleh tidak kurang oleh 7.500 ton sampah artinya sampah di Jakarta itu sangat banyak sekali. Kalau kita kendalikan dengan baik maka boleh jadi ini bisa jadi sebuah permasalahan yang serius bagi Jakarta," kata Marullah kepada wartawan di kawasan CFD, Minggu (19/2).

Marullah menyampaikan, sampah yang menginjak angka 7.500 ton itu sempat turun saat pandemi COVID-19. Namun dia khawatir angka itu akan naik dengan kondisi Jakarta yang kembali ramai.

Baca: Lasarus Ajak Dunia Perkuat Kebijakan Air Bersih & Sanitasi

"7.500 itu sempet turun sedikit ketika pandemi tapi saya yakin kalau tidak kita kendalikan setelah Jakarta ramai lagi 7.500 tidak bertahan sampai di situ. Jangan-jangan nanti bisa lebih dari 7.500 ton," imbuh Marullah.

Menurutnya, 7.500 ton sampah sudah sangat sulit bagi Jakarta. Sebab, Jakarta saat ini mulai mengelola sampah menggunakan berbagai teknologi.

Quote