Ikuti Kami

Sekjen Hasto Harap Putin Hadir secara Daring di KTT G20 Bali

Hasto: Meski tak hadir secara fisik, Putin diharapkan bisa hadir secara online atau dalam jaringan (daring). 

Sekjen Hasto Harap Putin Hadir secara Daring di KTT G20 Bali
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Surabaya, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap agar Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menghadiri secara fisik di KTT G20 di Bali, Indonesia. 

Hasto pun mengatakan, meski tak hadir secara fisik, Putin diharapkan bisa hadir secara online atau dalam jaringan (daring). 

Baca: G20 Sebaiknya Teruskan Semangat Dasasila Bandung & Soekarno

"Zaman modern ini kan kehadiran tidak hanya dalam fisik, tapi kehadiran-kehadiran dalam ide, gagasan apalagi untuk G20," kata Hasto saat ditemui di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/11). 

Doktor Ilmu Pertahanan itu masih berharap, Presiden Putin dapat mengikuti agenda G20 secara daring dengan menyampaikan pidato. Menurut Hasto, penting bagi Putin untuk menyampaikan pidato sebagai bagian dari keikutsertaan di G20. 

"Kehadiran Presiden Putin dengan menyampaikan speech secara daring pun itu sudah mempresentasikan gagasan-gagasan dari Rusia sebagai anggota dari G20," terangnya.

Lebih lanjut, Hasto memahami alasan Putin jika tak bisa hadir dalam konferensi G20. Karena, ia mengatakan bahwa setiap pemimpin negara pasti memiliki agenda masing-masing. 

Hasto pun tak sependapat jika ketidakhadiran Putin di G20 karena alasan adanya tekanan dari sejumlah pihak. 

"Bukan, karena mungkin terkait situasi Rusia Ukraina kan sedang kondisi berperang, dan kita mendorong agar tercapai upaya perdamaian yang mungkin karena faktor politik domestik, mungkin juga geopolitik di regional Rusia yang menyebabkan Presiden Putin tidak hadir," kata Hasto.

Sebelumnya, isu ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin acara puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali menjadi sorotan Kementerian Luar Negeri RI.

Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan ketidakhadiran orang nomor satu di negeri beruang merah itu tidak menjadi penghalang.

Ia menegaskan Rusia tetap berperisipasi penuh pada KTT G20, dengan diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

“Jadi tidak lagi isu ketidakhadiran (Presiden Putin) menyebabkan Rusia tidak lagi berpartisipasi aktif sebagai anggota G20,” kata Teuku Faizasyah, Sabtu (12/11).

“Namun dengan kehadiran wakil dari yang ditunjuk, dengan demikian tetap bisa menjadi bagian dari proses pembahasan pada saat KTT,” tambahnya.

Dikatakannya bahwa Presiden Putin sempat berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan berjanji akan hadir pada perhelatan akbar yang bakal digelar di Nusa Dua, Bali, itu.

Baca: Kebangkitan Asia, Saran Sekjen Hasto ke Asia-Afrika & GNB

Meski tidak ada Putin, kehadiran Menlu Rusia itu pun dinilai sudah cukup sebagai perwakilan tertinggi dari Rusia dengan level yang sama.

“Seseorang yang datang pada kapasitas mewakili negaranya memiliki otoritas untuk menyampaikan, katakanlah posisi negara dan merundingkan isu-isu yang menjadi kepetningan bersama,” ucapnya.

Di sisi lain, Teuku menuturkan adanya sebuah kubu dalam forum tinggi antarnegra merupakan fenomena lumrah yang mencerminkan kondisi geopolitik global.

Quote