Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Sigit Karyawan Yunianto (SKY) menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain bermotif, melainkan identitas, kebanggaan, serta perekat persatuan bangsa Indonesia.
Dalam momentum peringatan Hari Batik Nasional, Sigit menyampaikan bahwa batik telah menjadi simbol keindahan sekaligus kekuatan karakter bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca: Meneguhkan Hari Kesaktian Pancasila
“Batik mengajarkan kita tentang nilai, filosofi, dan kearifan lokal. Setiap helai motif memiliki cerita, dan dari sanalah lahir jati diri bangsa Indonesia. Itulah mengapa batik bukan sekadar busana, tetapi juga semangat kebangsaan,” ujar Sigit.
Ia menilai, ke depan perlu ada perhatian serius agar batik tidak hanya dipandang dari sisi budaya, tetapi juga diberdayakan menjadi penggerak ekonomi kreatif.
“Batik adalah warisan dunia yang sudah diakui UNESCO. Tugas kita adalah menjaganya tetap hidup, tidak hanya dalam perayaan seremonial, melainkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, batik tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” tegasnya.
Sigit juga mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup. Menurutnya, dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, batik akan semakin kuat sebagai penopang budaya sekaligus sektor ekonomi.
Baca: Ansari Sambut Positif Pengesahan UU Kementerian Haji dan Umrah
“Batik adalah simbol kebersamaan. Mari kita rawat dan kita pakai dengan bangga, karena batik adalah wajah Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional sejak UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 2009 lalu. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk terus melestarikan dan mengembangkan batik di tanah air.
