Jakarta, Gesuri.id - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono irit bicara menanggapi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Fadil Imran yang memintanya datang dan menyebut nama perwira polisi yang diminta mendukung Prabowo-Gibran.
Politikus Partai Perindo itu hanya menjawab taat pada konstitusi. “Warga negara wajib patuh dan taat pada konstitusi,” kata Aiman saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (17/11).
Ketika ditanya, apakah artinya Aiman akan datang, Aiman hanya mengulangi pernyataannya di atas. “Sesuai dengan konstitusi, sesuai dengan Undang-Undang,” kata dia.
Sebelumnya, Fadil Imran meminta Aiman Witjaksono untuk membuka siapa petinggi polisi yang diminta untuk mendukung pasangan tertentu. Fadil mengatakan Aiman jangan hanya berani bicara, tetapi tidak bertanggung jawab.
“Siapa, kan katanya banyak,” kata Fadil saat rapat bersama Komisi III DPR, Rabu, (15/11).
Menurut Fadil, publik harus dididik agar tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta. Fadil justru mempertanyakan tudingan Aiman tersebut.
“Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu atau partai tentu atau capres tertentu?"
Sementara itu, Aiman tidak menyangka kalau pernyataan dia soal dugaan perwira polisi yang diminta mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming bakal berujung laporan pidana ke Polda Metro Jaya. Bekas pembawa acara televisi itu justru mempertanyakan alasan pelaporan itu.
“Momen untuk mengingatkan (netralitas aparat), bukan justru malah berujung pada pelaporan,” kata Aiman kepada Tempo saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (17/11). “Demokrasi di negeri ini harus tumbuh jangan sampai tergerus apalagi runtuh,” kata Aiman.
Kepada Tempo, Aiman tidak mau banyak bicara ketika ditanya soal kasusnya yang menggelinding ke laporan pidana. Ketika ditanya apakah secara personal dan keluarga apakah mendapat intimidasi, Politikus Partai Perindo itu menyebut dirinya hanya waspada.
“Ya itu hal yang wajar,” kata dia.
Aiman dilaporkan oleh Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi ke Polda Metro Jaya kemarin. Mantan presenter televisi itu diperkarakan karena pernyataannya soal polisi tidak netral dalam Pemilu 2024.
"Terkait pernyataannya yang menyebut ada teman dari kepolisian yang merasa keberatan mendapat perintah dari komandannya untuk memenangkan salah satu calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Prabowo-Gibran," kata Juru bicara aliansi, Fikri Fakhruddin, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, seperti dikutip Tempo.co pada Senin, (13/11).