Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto, menyatakan keprihatinannya terhadap banyaknya pengguna media sosial (medsos) yang tidak mengindahkan norma dan etika.
Ia menegaskan pentingnya masyarakat untuk selalu patuh terhadap hukum dan norma demi menjaga stabilitas negara.
Sebagai warga negara yang patuh terhadap hukum, Sofwan meminta, seluruh masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan yang berlawanan dengan berbagai norma yang ada.
Hal ini disampaikan Sofwan secara tegas saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, pada Sabtu (24/5/2025), yang juga dihadiri oleh Bupati Magelang, Grengseng Pamuji.
Sofwan berharap agar seluruh lapisan masyarakat tetap berpegang teguh pada prinsip empat pilar MPR-RI yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Tak hanya menjadikannya pedoman, empat pilar tersebut akan menjadi benteng utama masuknya ancaman keretakan bangsa, apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sofwan, dikutip Selasa pada (27/5/2025).
Lebih lanjut, Sofwan juga meminta agar masyarakat dapat memilih dan memilah sebelum menyebarkan maupun menerima informasi yang mereka peroleh dari medsos. Ia menyoroti maraknya permasalahan yang muncul akibat informasi viral yang tidak akurat.
“Mari kita budayakan saring sebelum sharing. Tidak perlu saya jelaskan secara terperinci," ujarnya.
"Namun, kita bisa menyaksikan fenomena belakangan ini yang kerap memunculkan perdebatan, berawal dari viralnya sebuah informasi di medsos. Mari kita patuhi berbagai norma dan etika untuk stabilitas negara,” lanjutnya.
Sofwan mengingatkan bahwa sebagai warga negara yang baik, setiap insan wajib mendasari dirinya dengan beragam norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, baik itu norma sosial, norma keagamaan, norma kesusilaan, norma kesopanan, hingga norma hukum.
“Kalau kita memegang teguh norma-norma yang ada, saya yakin setiap langkah yang kita ambil dapat senantiasa lebih berhati-hati," jelasnya.
"Semua ada risiko yang harus kita hadapi, terlepas itu positif ataupun negatif,” pungkasnya.