Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak di tengah maraknya ancaman narkoba, judi online, dan pinjaman online (pinjol).
Hal ini disampaikan saat melaksanakan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kamis (17/7/2025).
Dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Kostiana, S.H., anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Sri Ningsih Djamsari, S.H., serta aparat penegak hukum setempat, Sudin menyoroti kemudahan akses terhadap berbagai bentuk kejahatan digital yang kini mengancam generasi muda.
"Kita tahu soal judi online, narkoba, dan pinjol. Ini semua memang mudah diakses. Kita pikir anak kita di ruangan kamarnya tidak ke mana-mana, taunya malah judi online," ujar Sudin.
Ia mengimbau para orang tua untuk lebih waspada terhadap lingkungan pergaulan anak-anak mereka, terutama dalam hal penggunaan ponsel yang bisa membuka akses ke berbagai aktivitas ilegal.
Menurutnya, banyak orang tua yang tak menyadari anak-anak mereka telah terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.
Kapolsek Sukarame, Kompol M. Rohmawan, yang turut memberikan sambutan, juga menyoroti tingginya penyebaran narkoba di tengah masyarakat. Ia mendorong warga untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk pelanggaran hukum kepada pihak kepolisian.
"Kami kepolisian sangat terbuka dalam menerima laporan dari masyarakat. Kalau kami tidak menerima laporan, maka kami tidak tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat," ucap Rohmawan.
Dalam sesi diskusi serap aspirasi yang dipandu Tenaga Ahli DPR RI, Donald Harris Sihotang, seorang warga bernama Sahiran mengeluhkan aksi balap liar di wilayah Sabah Balau. Ia menilai aktivitas tersebut mengancam keselamatan dan mengganggu ketenangan lingkungan.
Menanggapi hal itu, Rohmawan menjelaskan bahwa pihak Polsek Sukarame telah menindaklanjuti laporan tersebut.
"Saya sudah rapat dengan Kapolsek Tanjung Bintang untuk menyelesaikan laporan ini. Kami sudah mengusulkan untuk membangun polisi tidur agar balap liar bisa dikendalikan," jelasnya.
Ia juga menyoroti maraknya tawuran antar pelajar dan menyampaikan pendekatan emosional sebagai salah satu cara pencegahan.
"Tawuran dan balap liar ini bahaya. Saya pernah sampaikan ke pimpinan polisi, coba tempelkan foto keluarganya. Supaya mereka ingat, ini bukan cuma soal mereka, tapi menyakiti hati orang tuanya juga," ungkapnya.
Di penghujung kegiatan, Sudin kembali mengingatkan bahwa menjaga ketertiban dan keamanan merupakan tanggung jawab bersama.
"Ini bukan tugas polisi dan TNI saja. Terutama, dalam menjaga anak-anak dari judi online, jeratan narkoba, pergaulan yang buruk. Ini juga tugas kita para orang tua," pungkasnya.
