Sidoarjo, Gesuri.id - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo mendesak pada Pemkab Sidoarjo dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan renovasi Pasar Krian.
Baca: Anies dan Wakilnya Marak Lakukan KKN Secara Aktif
Terlebih lagi, renovasi yang menelan anggaran Rp 3,4 miliar ini sudah mendekati deadline pengerjaan yaitu akhir November ini. “Ini sudah mendekati deadline, Saya minta agar dinas terkait dan kontraktor agar segera diselesaikan. Ini demi masyarakat juga. Perlu diingat bahwasanya bilamana keterlambatan pengerjaan akan ada sanksi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” ucap Sudjalil, anggota Komisi B saat melakukan sidak Pasar Krian, Sabtu (27/11) sore.
Sudjalil juga mengatakan banyak mendapatkan keluhan dari para pedagang terlambatnya pengerjaan pasar tersebut. Bahkan saat melakukan sidang itu, dia melihat masih banyak belum terselesaikan, seperti pada atap, cat, serta sisi bangunan lainnya. Sehingga, lanjutnya, dipastikan pengerjaan renovasi itu tidak akan bisa selesai tepat waktu pada akhir November ini.
Desakan untuk segera menyelesaikan renovasi tersebut bukan tanpa alasan, sebab Pasar Krian merupakan salah satu pasar terbesar di Sidoarjo. Perputaran roda ekonomi di Pasar itu juga cukup besar dan harus diperhatikan. Dengan kondisi pasar yang cukup memprihatinkan itu, jelas menggangu kenyamanan para pengunjung dan pedagang.
“Pasar Krian merupakan salah ujung tombak dari roda perekonomian masyarakat Sidoarjo terutama di Kecamatan Krian. Bagaimana bisa roda berputar kencang sedangkan kondisi pasar yang memprihatinkan,” ucap Sudjalil Anggota Komisi B DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hoedy Prasetya mengatakan bahwa proyeksi renovasi pasar Krian yang dikerjakan CV. Zaim Diwan Putra ini mengalami kendala akibat langkanya salah satu bahan dalam renovasi pasar Krian.
“Ada beberapa kendala, salah satunya langkanya bahan dalam renovasi pasar Krian. Maka dari itu mengalami keterlambatan. Dari pihak penyelenggara juga sudah mengirimi surat dan permohonan maaf akan hal tersebut kepada kami,” ucap Hoedy Prasetya.
Hoedy Prasetya juga menambahkan bahwasanya salah satu keterlambatan dalam renovasi tersebut karena tidak para pedagang tidak mau relokasi. Maka dari pihak penyelenggara juga mengalami kesulitan dalam renovasi pasar Krian. Serta dari pihak terkait juga sudah mensosialisasikan kepada para pedagang agar bisa mengalah sejenak supaya renovasi cepat selesai.
Baca: Risma Tegur Keras Agen E-Warung yang Perdaya Lansia Miskin
“Kami sudah sosialisasi kepada para pihak pedagang tetapi hasilnya mereka sepakat menolak untuk direlokasikan. Maka dari itu renovasi mengalami keterlambatan,” ucap Hoedy Prasetya.
Perlu diketahui sebelumnya bahwasanya pasar Krian pernah di sidak oleh Bupati Sidoarjo tetapi hal tersebut masih belum kunjung selesai. Renovasi yang menelan biaya Rp 3,4 miliar dari pagu Rp 4,8 miliar tersebut dideadline akan selesai akhir November tahun ini.
