Ikuti Kami

Tinjau Korban Banjir, Herman HN Serahkan Bantuan

Pemkab Bandar Lampung akan membantu perbaikan rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir.

Tinjau Korban Banjir, Herman HN Serahkan Bantuan
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir yang melanda Kota Tapis Berseri, yang terjadi pada Sabtu (9/3).

Bandar Lampung, Gesuri.id - Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir yang melanda Kota Tapis Berseri, yang terjadi pada Sabtu (9/3) malam.

Herman HN meninjau lokasi terdampak banjir di RT 15 dan RT16, Lingkungan I, Jalan Kamboja, Kelurahan Srengsem, dan Kampung Sinar Binluh Kelurahan Waylunik, Kecamatan Panjang, serta Puskesmas Panjang, Minggu (10/3).

Kedua kelurahan tersebut adalah daerah yang cukup parah terdampak banjir, dengan puluhan rumah terendam air dan lumpur setinggi satu hingga dua meter, serta terdapat dua rumah rusak dan satu rumah hanyut di Kecamatan Panjang tersebut akibat banjir.

Dalam tinjauan tersebut Wali Kota Bandar Lampung, membantu masyarakat yang terkena banjir dengan memberikan makanan dan minuman, serta mengerahkan personil BPBD untuk ikut serta membantu membersihkan rumah-rumah warga yang terendam lumpur.

Wali Kota Bandar Lampung usai meninjau lokasi terdampak banjir mengatakan, akan membantu perbaikan rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir.

Herman menjelaskan, bahwa banjir di daerah Srengsem tersebut selain karena hujan yang turun cukup lama, disebabkan juga oleh tinggi  jembatan dari muka sungai  terlalu rendah.
Karena terlalu rendah  sampah yang terbawa air kali saat hujan terbendung oleh jembatan yang mengakibatkan air yang begitu deras naik ke atas permukaan.

"Saya sudah perintahkan BPBD Bandarlampung, untuk memperbaiki jembatan tersebut, dan membongkar yang lama secepatnya," kata wali kota.

Dede warga Srengsem Kecamatan Panjang Bandarlampung mengatakan, banjir pada Sabtu malam adalah banjir yang paling parah yang pernah terjadi di lokasi tersebut.

"Di sini memang sering terkena banjir, tapi yang terparah hanya dua kali, pertama tahun 1980 an dan kemarin," kata dia.

Ia berharap pemerintah membangun jembatan tersebut dan membuatkan talud di kali itu, agar air ketika hujan tidak meluap ke atas permukaan.

Quote