Bekasi, Gesuri.id — Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Plaza Patriot Candrabhaga menjadi momentum bagi Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, untuk menegaskan bahwa gaya hidup sehat kini telah menjadi gerakan kolektif masyarakat Kota Bekasi.
Tri menyampaikan bahwa peningkatan kualitas kesehatan tidak hanya bergantung pada fasilitas medis, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Ia mengungkapkan: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi kini berada di peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat, dengan kontribusi besar dari sektor kesehatan.
“Hidup sehat hari ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat Kota Bekasi. Ini bukan hanya seremonial, tapi gerakan nyata dari kolaborasi semua pihak—RT, RW, kader, tenaga medis, hingga warga,” ujar Tri, Minggu (30/11).
Namun, ia mengingatkan persoalan lingkungan masih perlu perhatian serius, terutama praktik pembakaran sampah yang berpotensi menimbulkan penyakit menular seperti DBD. Ia mengajak warga memperkuat pengelolaan limbah dan sanitasi.
Tri juga memberikan apresiasi kepada Puskesmas Karang Kitri atas inisiatif gotong royong kesehatan berbasis masyarakat, melalui program iuran Rp10.000 per rumah untuk layanan penyedotan WC gratis serta optimalisasi IPAL yang dikelola bersama warga. Program tersebut dinilai sebagai contoh inovasi pelayanan publik berbasis kemandirian komunitas.
“Penghargaan Kota Sehat bukan sekadar prestasi, tapi pola pikir bermartabat dalam melayani warga. Kota sehat adalah karakter dan budaya yang harus terus dijaga,” tegasnya.
