Ikuti Kami

Vaksinasi Berbayar Batal, Bukti Jokowi Peka Suara Rakyat 

Politikus PDI Perjuangan itu menilai pembatalan vaksinasi berbayar sebagai keputusan yang bijak.

Vaksinasi Berbayar Batal, Bukti Jokowi Peka Suara Rakyat 
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menganggap pembatalan program vaksinasi berbayar dinilai sebagai bentuk kepedulian Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Artinya Presiden Jokowi mendengarkan masukan, mendengarkan keluhan, dan mendengarkan nasihat dari berbagai masyarakat," kata Rahmad.

Baca: Presiden Minta Jajarannya Segera Habiskan Stok Vaksin

Politikus PDI Perjuangan itu menilai pembatalan vaksinasi berbayar sebagai keputusan yang bijak. Pasalnya, program yang rencananya dimulai Senin, 12 Juli 2021, itu menuai pro dan kontra.

"Terlepas pro dan kontra ini kita ambil hikmahnya bahwa vaksin itu pada dasarnya sesuai dengan keputusan yang telah disampaikan Presiden Jokowi, gratis kepada seluruh rakyat Indonesia," ungkap dia.

Selain itu, yang perlu dilakukan saat ini ialah menggenjot implementasi Vaksinasi Gotong Royong. Pasalnya, target penyuntikannya masih jauh dari harapan.

Awalnya, Vaksinasi Gotong Royong diharapkan dapat dijalankan terhadap sejuta pekerja per hari. Namun, kenyataanya masih jauh dari harapan.

Baca: Hendi Minta Pembagian Daging Kurban Dari Pintu ke Pintu

"Itu hanya kisaran 15 ribuan per hari. Ini kan sangat lamban," sebut Rahmad.

Dia meminta program tersebut dievaluasi. Salah satunya dengan memangkas birokrasi program Vaksinasi Gotong Royong.

Quote