Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera memperkuat upaya mitigasi kebakaran.
Hal ini menyusul rentetan musibah yang terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota, Sabtu (19/7) dan Minggu (20/7).
Dalam dua hari berturut-turut, kebakaran telah merenggut lima korban jiwa dan menghanguskan puluhan rumah warga.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu pagi di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang menewaskan empat anak akibat kebakaran rumah tinggal dan indekos. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik.
Sehari berselang, dua kebakaran kembali terjadi, pertama melanda sebuah warteg di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu pagi pukul 09.10 WIB dan menewaskan satu orang.
Dua jam kemudian, kebakaran besar menghanguskan sedikitnya 55 rumah di kawasan padat penduduk Grogol Utara, Kebayoran Lama, juga diduga akibat korsleting.
“Sebagai anggota dewan, saya mendesak Pemprov DKI Jakarta agar mengajak masyarakat lebih waspada terhadap bencana kebakaran yang belakangan ini terjadi di berbagai lokasi,” ujar Yuke di DPRD DKI Jakarta, Senin (21/7/2025).
Yuke menilai perlu adanya langkah nyata dan sistematis di tingkat lingkungan terkecil untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran.
Salah satunya dengan memastikan setiap Rukun Tetangga (RT) memiliki alat pemadam api ringan (APAR) dan hidran di titik-titik yang memungkinkan.
“Setiap RT juga harus memiliki relawan kebakaran yang mendapat pelatihan. Mereka harus tahu bagaimana menghadapi kebakaran di tahap awal, karena peralatan pemadam sekarang sudah canggih dan bisa dimanfaatkan lebih maksimal,” jelasnya.
Menurut Yuke, banyak kasus APAR yang tersedia tapi tidak bisa digunakan karena tidak terawat, atau warga tidak paham cara menggunakannya.
Oleh karena itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ini menilai pelatihan rutin bagi warga sangat penting.
Di sisi lain, Yuke turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang terdampak.
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Miliki Cara Tersendiri
Dia menegaskan bahwa kebakaran bukan hanya soal kerugian materi, tetapi juga tragedi kemanusiaan yang bisa merenggut nyawa.
“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Pemerintah harus hadir secara cepat dan konkret untuk membantu korban, mulai dari evakuasi, distribusi bantuan logistik, hingga trauma healing,” ujarnya.
Dia menambahkan, trauma healing harus menjadi bagian penting dalam penanganan bencana, terutama bagi korban yang kehilangan tempat tinggal dan anggota keluarga.
“Musibah ini mengguncang psikologis korban, apalagi jika ada anggota keluarga yang terluka atau meninggal dunia,” tutup Yuke
