Ambon, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku, Edwin Adrian Huwae mengatakan, tingkat partisipasi pemilih saat Plkada serentak pada 9 Desember 2020 nanti tergantung antusias masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politik mereka.
"Kalau jumlah pemilihnya mencapai 70 persen pada Pilkada serentak di empat kabupaten sebenarnya sudah ormal," kata Edwin di Ambon, Jumat (20/11).
Namun dia juga menyatakan optimismenya tidak akan terjadi penurunan jumlah pemilih yang signifikan pada saat pencoblosan karena masyarakat juga mempunyai kepentingan dalam memenangkan setiap pasangan calon kepala daerah yang didukung mereka.
Baca: Tim Hendi-Ita Terus Genjot Tingkat Partisipasi Pemilih
Apalagi saat ini pandemi COVID-19 belum bisa dikatakan telah berakhir, meski pun Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Buru Selatan, serta Kabupaten Kepulauan Aru yang berlangsung Pilkada serentak 2020 tidak termasuk zona merah.
Menurut dia, DPD PDI Perjuangan Maluku juga mendorong setiap pasangan calon kepala daerah yang diusung agar tetap menaati serta mematuhi protokol kesehatan.
"Sebenarnya tingkat penyebaran COVID-19 di kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada ini sangat rendah, namun bukan berarti setiap pasangan calon kepala daerah itu dalam melaksanakan kampanye harus mengumpulkan massa dalam jumlah yang besar dan tidak menjalankan protokol kesehatan," ujar Edwin.
Kalau menyangkut jumlah partisipan pemilih yang bakal menurun di masa pandemi COVID-19 ini tentunya akan dilihat dari antusiasme masyarakat.
Baca: Puan: Kesuksesan Pilkada Jadi Agenda Strategis DPR RI
Namun , DPD PDI Perjuangan Maluku tetap mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dengan mendatangi TPS saat pencoblosan.
"Apakah mereka cukup antusias, karena untuk mengikuti kampanye maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon kepala daerah berdasarkan pengamatan saya ternyata cukup besar," tandas Edwin.
Yang terpenting saat ini adalah masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, karena perkembangan penyebaran COVID-19 juga sementara mengalami kenaikan, namun jangan sampai Pilkada serentak 2020 menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
