Ikuti Kami

Hasto: Ada Upaya Menakuti Kepala Daerah Pendukung Jokowi

Dukungan membuktikan jika calon petahana mampu merangkul seluruh kepala daerah dan dianggap mempercepat pembangunan di Indonesia.

Hasto: Ada Upaya Menakuti Kepala Daerah Pendukung Jokowi
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan ada upaya menakut-nakuti kepala daerah yang memberikan dukungan kepada paslon 01 dengan cara melaporkan mereka ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Ya tentu saja (ada upaya menakuti). Kan UU juga jelas pengertian kampanye itu dilakukan tim kampanye, menyampaikan visi misi, menyampaikan ajakan mencoblos dan ketika memberikan dukungan itu suatu hal yg memang harus dilakukan," kata Hasto di Kantor TKN Paslon 01 Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/2).

Baca: TKN Jokowi-Kiai Ma'ruf Jelaskan Sumber Dana Kampanye

Sekjen PDI Perjuangan itu mengungkapkan, hingga saat ini dukungan terus diberikan oleh kepala daerah untuk Jokowi-Ma'ruf, hal ini membuktikan jika calon petahana itu mampu merangkul seluruh kepala daerah dan dianggap mampu mempercepat pembangunan di Indonesia.

Terkait pelaporan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Bawaslu oleh anggota Tim Advokasi Indonesia Bergerak, Muhajir, Hasto menilai, dukungan yang diberikan oleh pria yang akrab disapa Emil itu, merupakan hal yang positif.

Menurutnya, Emil akan mampu menghadapi pelaporan itu. Selain itu, politikus PDI Perjuangan itu juga yakin bahwa gugatan yang diajukan ke Bawaslu tersebut akan membuat Emil lebih mantap memberikan dukungan kepada calon petahana.

Baca: TKN: Sikap 'Offensive' Jokowi Bak Pertandingan Sepakbola

"Kami meyakini gugatan itu justru makin meneguhkan Pak Ridwan Kamil dalam memberikan dukungan kepada Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin," ungkapnya.

Untuk diketahui, Emil telah mengklarifikasi kehadirannya di acara peringatan Hari Lahir ke-93 NU dan Hari lahir ke-73 Muslimat NU yang dilaksanakan pada hari Sabtu (9/2) di Garut bukan dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah, melainkan ia hadir sebagai tokoh dari Jawa Barat.

Quote