Ikuti Kami

Hasto: Pak SBY Selalu Politisir Hubungan dengan Ibu Megawati

“Monggo dilihat dalam jejak digital atau media cetak, bahwa jelang Pemilu pasti Pak SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Ibu Megawati"

Hasto: Pak SBY Selalu Politisir Hubungan dengan Ibu Megawati
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto (kiri) di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (13/7). Pertemuan tersebut membahas dinamika politik terkini yakni pemilihan Presiden 2019. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta, Gesuri.id- Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menanggapi enteng  “keluhan melankolis” Pak SBY terkait hubungannya dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia menilai, sikap diam Ibu Megawati selama ini untuk mengungkap politik sandiwara.

 “Monggo silahkan lihat dalam jejak digital maupun media cetak, bahwa menjelang Pemilu pasti Pak SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Ibu Megawati. Padahal Ibu Megawati baik-baik saja. Selama ini beliau diam, karena beliau percaya terhadap nilai2-nilai Satyam Eva Jayate, bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/7).

Ditambahkan Hasto, “keluhan musiman” Pak SBY tersebut terjadi karena sebagai seorang Bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya Mas AHY. 

“Seluruh pergerakan politik Pak SBY adalah untuk anaknya, sementara Ibu Megawati jauh lebih luas dari itu. Ibu Mega selalu bicara untuk PDI Perjuangan; untuk Pak Jokowi; untuk rakyat, bangsa dan negara, sementara Pak SBY selalu saja mengeluhkan hubungan itu," tandas Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini pun mengingatkan apa yang terjadi menjelang pilpres tahun 2004. “Saat itu Pak SBY menyatakan diri sebagai orang yang dizolimi. Secara psikologis, seharusnya yang menzolimi itu kan yang merasa bersalah, tetapi kenapa ya Pak SBY justru nampak sebagai pihak yang merasa bersalah dan selalu menuduhkan hal yang kurang pas tentang Ibu Mega?”

Hasto pun menceritakan bahwa menjelang pilpres 2014. Ketika itu ada salah satu Ketua Umum Partai yang mendesak Ibu Mega agar bertemu SBY guna memastikan kemenangan Pak Jokowi. 

“Ibu Megawati menegaskan bahwa Pak Jokowi akan menang karena dukungan rakyat. Sekiranya pertemuan saya dengan Pak SBY dianggap sebagai faktor utama kemenangan Pak Jokowi, maka kasihan rakyat yang telah berjuang. Banyak rakyat kecil yang iuran 20-50 ribuan untuk Pak Jokowi. Masak dukungan rakyat yang begitu besar untuk kemenangan Pak Jokowi kemudian dinihilkan hanya karena pertemuan saya”, kata Hasto menirukan ucapan Megawati saat itu.

Gagal tidaknya koalisi Pak SBY dan Partai Demokrat lebih karena kalkulasi yang rumit yang dilakukan Pak SBY,  yang hanya fokus dengan masa depan Mas AHY. 

“Jadi sebaiknya pemimpin itu bijak, kalau tidak bisa  berkoalisi dengan Pak Jokowi karena sikapnya yang selalu ragu-ragu, ya sebaiknya introspeksi dan jangan bawa nama Ibu Mega seolah sebagai penghalang koalisi tersebut. Sekiranya Pak SBY mendorong kepemimpinan Mas AHY secara alamiah terlebih dahulu, mungkin sejarah bicara lain," demikian Hasto.

Quote