Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengaku tak mempermasalahkan jika kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memainkan isu ekonomi dalam kampanyenya.
"Sebenarnya itu pancingan dari kami dan mereka menangkap pancingan itu," ujar Hasto kepada awak media sembari tersenyum di Posko Cemara, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Minggu (19/8).
Baca: Hasto Tegaskan Jokowi Menentukan Sendiri Cawapresnya
Bagi Hasto hal itu justru bagus, pasalnya Jokowi dinilai lebih memiliki pengalaman seperti pengendalian inflansi, konfigurasi dalam sistem energi nasional menjadi lebih berimbang, ekonomi koperasi hingga BBM satu harga.
"Sementara di sana kan masih ekonomi korporasi. Sehingga kami siap kalo gagasan-gagasan ekonomi itu mau diangkat, itu merupakan hal yg sangat baik. Karena pengalaman Pak Jokowi sangat luas," kata Hasto.
Tak hanya Jokowi saja yang memiliki pengalaman, Hasto menambahkan Ma'ruf Amin pun memiliki dinilai pengalaman yang mumpuni di bidang ekonomi.
"Kiai Ma'ruf sendiri beliau pernah menjadi pimpinan komisi 6 yang berfokus pada kebijakan industri, kebijakan BUMN, kebijakan UMKM, ekonomi keumatan versus ekonomi korporasi itu kan jauh lebh luas," tambahnya.
Seperti diketahui, jelang Pilpres 2019, kubu Jokowi kerap diserang oleh berbagai isu-isu ekonomi yanh dinilai gagal dijalani selama masa pemerintahaannya. Mulai dari nilai rupiah, buy back indosat hinhha diverstasi saham freeport kerap dijadikan senjata untuk menyerang kubu petahana ini.
Menanggapi hal ini, Hasto mengatakan KIK sudah menyiapkan strategi untuk menangis serangan tersebut.
Baca: Datangi Komnas HAM, Hasto Sebut Nama SBY
"Namanya kompetisi ada ruang untuk diserang ada ruang untuk menyerang juga banyak juga hal-hal yang tidak masuk di dalam janji kampanye Pak Jokowi yang kemudian dijalankan sangat baik," ucap Hasto.
"Janji terbaik adalah pada rakyat itu sendiri. Ketika seorang bisa hadir jauh lebuh sempurna di hadapan rakyat, bisa menyatu, ini merupakan modal kepemimpinan yang sangat baik. Sebaliknya pemimpin yamg mengambil jarak dengan rakyat bahkan mematokan rakyatnya sendiri itu menjadi track recored yang tidak baik," imbuhnya.