Jakarta, Gesuri.id – Calon Presiden Joko Widodo meminta pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dijadikan ajang perayaan kegembiraan dalam berdemokrasi.
Hal tersebut dikatakan Jokowi usai mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Jumat (10/8).
Baca: Cawapres Jokowi, Ma'ruf: Penghargaan ke Ulama
“Saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia agar bersama-sama menjadikan proses Pemilu 2019 benar-benar menjadi perayaan kegembiraan dalam kita berdemokrasi. Di mana setiap orang bisa menunjukkan berdemokrasi dengan penuh kegembiraan, peniuh dengan riang gembira.”
Jokowi yang didampangi calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin menambahkan puncak perayaan demokrasi sejatinya dirayakan dengan adu gagasan.
“Demokrasi bukan perang. Demokrasi bukan permusuhan, tapi ajang mengadu gagasan, ajang mengadu ide, ajang mengadu rekam jejak, ajang mengadu prestasi.” Tambahnya.
Karena menurut Jokowi hanya karena dengan perbedaan pandangan politik memecah bahakn memutuskan tali persaudaraan.
“Jangan sampai karena perbedaan dan politik, kita menjadi bermusuhan. Permusuhan antartetangga, tidak saling menyapa antarkampung, sehingga kita kehilangan tali persaudaraan. Karena aset terbesar bangsa kita adalah persatuan dan kesatuan. Aset yang sangat penting, yang sangat berharga, yang perlu kita jaga dan kita rawat bersama.” katanya.
Baca: Menengok Gebrakan 'Bersih-Bersih' Gaya Nurdin Abdullah
Lebih lanjut Jokowi kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun optimismo untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Marilah kita sebarkan kegembiraan dalam berdemokrasi selama Pemilu 2019, kita bangun demokrasi yang sehat, marilah kita menatap masa depan Indonesia yang maju dengan penuh optimisme, dengan penuh percaya diri karena kita adalah bangsa yang besar dan bersama-sama kita pasti bisa meneruskan perjalanan perubahan Indonesia yang lebih baik menuju masa depan.” tambahnya.