Ikuti Kami

Kalah di Banten, Ma'ruf Amin Tak Mau Ambil Pusing

Kiai: Jadi kita jangan bicara daerah, bicara nasional saja.

Kalah di Banten, Ma'ruf Amin Tak Mau Ambil Pusing
Kiai Ma'ruf Amin usai menghadiri buka puasa bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).

Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin tak ambil pusing prihal kekalahannya di Banten dan Jawa Barat yang notabene adalah kampung halamannya. Dia lebih melihat kemenangan dari skala nasional.

"Enggak apa-apa daerah-daerah, tapi yang penting nasionalnya saja. Jadi kita jangan bicara daerah, bicara nasional saja. Kalau nasionalnya, Alhamdulillah," ungkap Ma'ruf Amin usai menghadiri buka puasa bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).

Sebelumnya, selama delapan bulan masa kampanye, Ma'ruf Amin nampak rajin turun di daerah Banten dan Jawa Barat. Bahkan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin pun menargetkan kemenangan di basis suara Prabowo tersebut sebesar 60 persen. Sayangnya, mereka harus kembali menelan pil pahit saat hasil rekapitulasi Banten dan Jawa Barat dikeluarkan oleh Komisi Pemilahan Umum (KPU).

Saat ditanya, apa saja penyebeb kekalahanya, mantan Rais Aam PBNU ini hanya menyebut ada berbagai faktor penyebabnya. "Ya banyak faktor tentunya, lebih banyak faktor lah," ujarnya.

Senada dengan Ma'ruf Amin, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa hasil pemilu tidak melihat kalah menang di daerah-daerah, melainkan satu kesatuan dari seluruh wilayah.

"Pemilu ini sutu kesatuan di seluruh wilayah nusantara, jadi sebagai seluruh kesatuan maka hasil diatas 50%+1 itu kemnangan, apalagi ini bedanya kami perkirakam diatas 19,3 juta," ujar Hasto di tempat yang sama.

TKN Beberkan Alasan Ma'ruf Kalah di Banten

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan membeberkan beberapa faktor yang menjadi penyebab kekalahan jagoannya di Banten dan Jawa Barat. Salah satunya adalah berkembangnya narasi negatif di kampung halaman Ma'ruf Amin.

"Kekalahan kita adalah akibat dari politik yang mengedepankan narasi negatif. Jadi terlepas dari ajakan positif yg kita sampaikan, kan, masih ada sodara kita yg menggunakan framming negatif dalam kampanye," ungkap Verry di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

Dia lantas mencontohan beberapa framming negatif yang disebarkan. Salah satunya adalah terkait kriminalisasi ulama dan antek asing yang sering dibunyikan sebagai kampanye negatif. 

Alih-alih mencari informasi tambahan atau melakukan tabayyun, masyarakat, kata Verry, banyak yang langsung percaya dengan informasi menyesatkan tersebut. Sehingga, meski Ma'ruf banyak bergerak di wilayah Banten, wilayah itu masih belum bisa ditaklukan oleh paslon 01.

"Sekuat apapun kita membendung karena ini sudah masuk secara terstruktur sejak lama itu yang menjadi poin kritikal," kata Verry.

Biarpun kalah, Verry menegaskan jarak kekalahannya dengan paslon 02 Prabowo-Sandiaga di Banten tak jauh. Sehingga, bisa dikatakan, pergerakan Ma'ruf di daerah itu tidaklah gagal.

"Sebelum Kiai Ma'ruf turun atau dideklarasikan sebagai cawapres 01, (jarak) suara di Banten cukup jauh tapi dengan turunnya beliau perlahan-perlahan naik. Memang belum sampai melewati suara 02 tapi apa yang dilakukan bisa mengurangi gap --jarak--," tegasnya.

Sebagai tim pemenangan, walau kalah di Banten, Jokowi dan Ma'ruf, setelah ditetapkan dan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI bakal tetap memperhatikan wilayah itu. "Kita pastikan, Pak Jokowi sudah menyampaikan ini tidak akan mempengaruhi arah haluan kebijakan dan pemerintahan selanjutnya."

Supaya kalian tahu, Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin kalah dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Banten pada Pemilu 2019. 

Dari hasil rekapitulasi, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebanyak 2.537.524 di Provinsi Banten. Sedangkan, paslon 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebesar 4.059.514. 

Adapun, selisih perolehan suara keduanya sebesar 1.521.990, dengan jumlah suara sah sebanyak 6.597.038 pemilih, jumlah suara tidak sah 194.128 pemilih, dan total suara sah dan tidak sah sebanyak 6.791.166 pemilih. 

Quote