Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden, Mahfud MD mengaku rencana tiga bacawapres Pilpres 2024 untuk bertemu dengan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin sudah ditunda tiga kali.
Menurut Menko Polhukam itu, pertemuan akan kembali dijadwalkan pada Senin (6/11) pekan depan.
"Ini tiga kali ditunda. Yang pertama pada hari Minggu, Senin dan Rabu ditunda lagi. Jadinya Senin depan," ungkapnya usai menghadiri Silatnas ICMI di Unhas Makassar, Kamis (2/11).
Kendati demikian Mahfud mengaku hingga hari ini masih belum tahu pembahasan yang akan diutarakan dalam pertemuan tersebut.
"Saya mau datang, saya tidak tahu (pembahasannya) kalau diundang saya datang," kata Mahfud
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menyebut ada rencana pertemuan digelar pada Rabu (1/11) esok. Namun jadwal tersebut masih belum pasti lantaran masih mencocokkan jadwal dengan para bakal cawapres.
Terpisah, Ma'ruf juga telah memastikan bakal mengundang tiga bakal cawapres untuk bertemu dalam waktu dekat. Tujuannya, kata dia, untuk menunjukkan kepada publik bahwa para kandidat tidak saling berselisih. Oleh karena itu, para pendukung pun harus menjaga kedamaian.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sudah mengundang bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ke Istana Negara. Salah satu yang dibahas adalah perdamaian Pilpres 2024 hingga netralitas aparat negara di Pemilu 2024.
Respons baliho diturunkan di Bali
Mahfud juga merespon penurunan baliho dirinya bersama capres, Ganjar Pranowo di Bali saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Bali pada Selasa (30/10) lalu.
"Silahkan saja kan sudah ada yang menyelesaikan," kata Mahfud.
Persoalan tersebut, kata Mahfud, telah diselesaikan oleh pihak PDIP bersama pihak Pemprov Bali atas peristiwa penurunan baliho tersebut.
"Sudah ada tanggungjawab masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan mengungkap kekecewaannya. Dia menilai insiden tersebut telah mencederai keadilan dan kontraproduktif dengan kunjungan Presiden ke Sumatera Barat sepekan sebelumnya.
Kala itu, Hasto mengungkap baliho bergambar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming justru bertebaran di sepanjang jalan bersamaan kedatangan Jokowi.
"Apa yang terjadi dengan kehadiran Bapak Presiden di Sumbar, dengan yang terjadi di Bali, ternyata dua hal yang sangat kontradiktif," ujarnya.
