Ikuti Kami

Masinton Beberkan Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Masinton mengaku kerap mendapat tawaran untuk memperoleh suara lebih banyak di luar negeri.

Masinton Beberkan Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Calon anggota legislatif (caleg) petahana PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Jakarta, Gesuri.id - Calon anggota legislatif (caleg) petahana PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu memberberkan ikhwal kasus surat suara tercobloa di Malaysia untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan caleg Partai Nasdem. Dia mengaku tak heran dengan adanya hal semacam itu.

Baca: TKN Akui Rivalitas Antar Caleg Jelang Pileg Sangat Tinggi

"Dari pemilu ke pemilu, setiap pemilu ini bisa ditanya ke teman-teman seperti ada sindikat. Setiap pemilu ada sindikat jual beli suara," ungkap Masinton saat dihubungi wartawan, Kamis (11/4).

Meskipun mengetahui siapa sindikat yang memainkan jual beli suara, Masinton enggan membocorkan siapa oknumnya. Dia mengaku kerap mendapat tawaran untuk memperoleh suara lebih banyak di luar negeri yang menjadi daerah pemilihannya (dapil) dengan cara tersebut.

Bahkan, Masinton pernah ditawari oleh sindikat jual-beli suara dengan harga Rp45 ribu atau RM15 per satu suara. "Makanya sejak minggu lalu saya sudah wanti-wanti soal itu. Dan itu diarahkan, itu memang ada," tegasnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR RI ini menyebutkan jika saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleu Badan Pengawas Pemilu. Dia yang saat ini sedang ada di Malaysia juga mengatakan, pihak kepolisian Malaysia sampai turun tangan untuk menginvestigasi kasus tersebut.

Terkait siapa yang melakukan penggerebekan dan memvideokannya, Masinton menyebut bukan dari pihak panitia pengawas pemilu yang melakukannya, melainkan dari kubu Prabowo-Sandiaga.

"Yang jelas faktanya ada surat suara tercoblos. Tapi pelaku belum ada. Dan yang menggerebek itu dari 02 semua baru dikabarkan ke Panwas," katanya.

Baca: TKN Kirim Tim ke Malaysia Klarifikasi Surat Suara Tercoblos

Untuk menjaga agar spekulasi itu enggak melebar kemana-mana, kata Masinton, pihaknya akan menunggu pernyataan resmi dari kepolisian Malaysia serta aparatur berwenang menyampaikan hasil investigasi mereka. 

"Agar tidak menjadi spekulasi, isu-isu, baiknya kami tunggu pernyataan resmi kepolisian Malaysia dan aparatur berwenang menyampaikan tentang hasil investigasi tersebut," pungkasnya.

Quote