Ikuti Kami

Suara Ganjar-Mahfud Unggul di Kampung Halaman Koster

Desa tersebut merupakan kampung halaman Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Bali.

Suara Ganjar-Mahfud Unggul di Kampung Halaman Koster
I Wayan Koster.

Jakarta, Gesuri.id - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul dalam pemungutan suara di di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali

Desa tersebut merupakan kampung halaman Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Bali, sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster.

Pasangan calon (paslon) Ganjar-Mahfud dinyatakan mendapatkan suara tertinggi setelah selesainya rekapitulasi penghitungan suara di Desa Sembiran, Buleleng.

Dari hasil rekapitulasi suara yang diterima, Kamis (15/2/2024), Ganjar-Mahfud mendapatkan 1.894 suara atau 58,87 persen.

Disusul paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup 1.238 suara atau 38,48 persen.

Sementara paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup 35 suara atau 1,09 persen. Selain itu, ada juga 50 suara yang tidak sah.

Tercatat juga dari 17 TPS di Desa Sembiran, paslon nomor urut 2 menang di tiga TPS, yakni TPS 2, 6, dan 16. Sedangkan TPS lainnya, berhasil disapu bersih paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

Koster mengatakan, ia tak bisa memaksakan masyarakat untuk menentukan pilihannya terkhusus di desanya sendiri. Namun ia yakin, capres-cawapres yang diusung partainya itu akan mendominasi.

"Tidak masalah kalau ada masyarakat yang memilih selain Ganjar-Mahfud. Tetapi Ganjar-Mahfud pasti mendominasi di sini," kata Koster, Rabu (15/2/2024) di Buleleng.

Sementara itu, Kepala Desa Sembiran, I Ketut Gede Dony Widhi Ariawan mengatakan ada 4.618 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di desanya. Dalam pemungutan suara kemarin, pemilih yang hadir di TPS hanya 3.121 orang.

Sementara Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang tercatat sebanyak 96 orang, hadir seluruhnya.

"Masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya itu, karena kebanyakan mereka tidak pulang. Mungkin memilih pulang saat berdekatan dengan hari raya," ucapnya.

Quote