Jakarta, Gesuri.id - Survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menunjukkan jika Pemilihan Langsung wali kota dan Wakil Wali Kota Surabaya dilaksanakan saat survei, pasangan Eri Cahyadi-Armuji unggul dengan dukungan 48,5% dibandingkan Machfud Arifin-Mujiaman yang mendapat dukungan 37,3%.
Adapun warga yang belum tahu/tidak jawab sekitar 14,2%.
Pernyataan ini disampaikan Deni Irvani, Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dalam presentasi hasil survei SMRC bertajuk “Rilis Survei SMRC; Peluang Calon-calon Walikota dalam Pilkada Kota Surabaya”, secara virtual via aplikasi Zoom, Minggu (22/11)
Survei dilakukan 11-18 November 2020 di Kota Surabaya dengan melibatkan 820 responden yang terpilih dengan metode multistage random sampling dan diwawancara lewat tatap muka. Margin of error survei diperkirakan plus-minus 3,5%.
Baca: Politisi Muda Ini Sebut Eri-Armuji Cocok Pimpin Surabaya
“Eri Cahyadi lebih banyak dipilih karena dia dinilai punya kualitas personal yang lebih positif dibanding calon lain. Dari sisi tingkat kedikenalan (awareness) Eri Cahyadi memang hampir sama dengan Machfud Arifin. Eri Cahyadi 81%, sedangkan Machfud Arifin 80%. Tapi yang jadi pembeda adalah tingkat kedisukaan,” papar Deni.
“Di antara yang tahu, yang suka kepada Eri 71%, lebih tinggi dibandingkan Machfud 66%. Ini yang menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin.”
Meski begitu, Deni mengingatkan ada hal yang perlu diperhatikan, terutama bagi pasangan calon (paslon) yang sementara ini unggul.
Hal yang perlu diperhatikan itu adalah tentang kapan pemilih menentukan paslon yang akan dipilih ketika Pemilihan Langsung Wali kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, 9 Desember 2020 nanti.
Baca: Banjir Dukungan, Eri-Armuji Bidik Raih 80 Persen Suara
Dalam survei SMRC ditemukan ada 54% warga yang sudah menentukan siapa paslon yang akan dipilih jauh-jauh hari. Mereka sudah menentukan pilihannya beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelumnya.
Namun, ada warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihannya ketika waktu pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemilihan sampai dengan hari-H. Jumlah mereka masih cukup banyak, yaitu 42%.
“Dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa berubah. Bergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai pilkada diadakan,” papar Deni.