Ikuti Kami

Mama Emi Soroti Kesehatan dan Pendidikan di Debat Ketiga

Mama Emi sudah menyiapkan beberapa program untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang selama ini masih belum bisa terselesaikan. 

Mama Emi Soroti Kesehatan dan Pendidikan di Debat Ketiga
Calon Wakil Gubernur NTT, Emmelia Nomleni.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Gubernur NTT, Emmelia Nomleni menyoroti masih tingginya masalah kesehatan di NTT terutama masalah kematian ibu dan anak, gizi buruk, HIV/Aids dan kesehatan reproduksi. 

Mama Emi, sapaan akrab Emmelia Nomleni berjanji jika terpilih menjadi pemimpin di NTT, dirinya sudah menyiapkan beberapa program untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang selama ini masih belum bisa terselesaikan. 

Baca: Rinto Sae Ajak Pendukung Menangkan Paket Marhaen

"Karena itu kita akan melakukan upaya pencegahan dengan menjamin kecukupan pangan dan gizi melalui peningkatan daya beli rumah tangga, kecukupan ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan keluarga yang memenuhi standar hidup sehat, layanan kesehatan yang merata dan jaminan kesehatan bagi keluarga kurang mampu," paparnya di Jakarta, Sabtu (23/6).

Selain masalah kesehatan, Mama Emi juga mengatakan masalah pendidikan di NTT masih sangat perlu perhatian terutama dalam mengahdapi persoalan kualitas, daya tampung dan kesesuaian lulusan. 

Oleh karenanya, Mama Emi akan lebih fokus pada pada pemantapan standar nasional pendidikan di tingkat sekolah.

Lebih lanjut Mama Emi mengatakan akan menyiapkan kepala sekolah dan guru yang kualitas serta meningkatkan kesejahteraan guru.

"Untuk itu solusi daya tampung melalui program peningkatan jumlah dan kapasitas sekolah menengah pada setiap wilayah dan penyediaan modal pembiayaan pendidikan bagi SMA/SMK kurang mampu," ucapnya.

Baca: PDI Perjuangan Tegaskan Tetap Dukung Paket Marhaen

Dan solusi kesesuaian lulusan melalui program pengembangan SMK berbasis keunggulan lokal, penyetaraan standar kompetensi keahlian menengah berdasarkan kebutuhan dunia kerja serta pengembangan pendidikan non formal bagi angkatan kerja usia muda melalui program rumah advokasi. 

"Semuanya itu untuk memastikan anak-anak kita menjadi tahu, trampil dan berkarakter," paparnya.

Quote