Jakarta, Gesuri.id - Wakil Komisi ll DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, menyoroti keunikan tata kota Solo yang menurutnya memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia.
Ia menjelaskan bahwa Solo dirancang dengan sistem modern yang berakar pada nilai keteraturan dan kedamaian.
“Namun siapa sangka di atas tanah yang dipilih karena kedamaian sungainya itu, dibangunlah tata kota yang begitu modern, yang bahkan menyerupai kota-kota besar dunia seperti New York. Solo dirancang dengan sistem GRID, jalan-jalannya lurus, bentuknya petak-petak simetris, berpotongan pada sudut-sudut siku 90 derajat dengan perbatasan kawasan yang ditandai oleh simpang-simpang empat yang tertata rapi seperti di perempatan Giladak ini, perempatan yang menunjukkan siku 90 derajat,” kata Aria Bima, dikutip pada Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, pola tata kota tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan kota di Jawa, yang identik dengan jalan-jalan melengkung atau lingkaran.
“Hampir tak dicumpai di tikungan-tikungan yang melengkung di kota Solo ini, apalagi dengan pola jalan yang melingkar. Semuanya teratur, tertib, dan penuh logika. Ini bukan sekedar estetika visual, melainkan cerminan dari cara berpikir yang menjunjung tinggi keteraturan sebagaimana dasar kehidupan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aria Bima menegaskan bahwa perbedaan tersebut semakin terlihat bila dibandingkan dengan tata kota Yogyakarta yang dibangun berdasarkan filosofi kosmologis.
“Saya menaik pecah lagi. Sebuah pendekatan yang berbeda jauh dari kota tetangganya Yogyakarta yang morfologinya dibentuk oleh lingkaran-lingkaran konsentris yang berpusat pada kekuasaan raja. Jika Yogyakarta mencerminkan tata kosmologis yang berporos pada kekuasaan, maka justru Solo memilih garis lurus,” ungkapnya.
Aria Bima menilai bahwa filosofi tata kota Solo membawa pesan simbolik tentang kehidupan masyarakatnya.
“Seolah ingin berkata, kehidupan yang damai dan sejahtera dimulai dari keteraturan, kesederhanaan, dan keberanian untuk tidak selalu berputar pada satu poros,” pungkasnya.