Ikuti Kami

GMNI Apresiasi Polisi Tangkap Perusak Masjid Ahmadiyah

10 orang perusak masjid milik jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

GMNI Apresiasi Polisi Tangkap Perusak Masjid Ahmadiyah
Ketua DPD GMNI Kalbar M. Ulil Azmi .

Pontianak, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Barat (Kalbar) mengapresiasi tindakan Polisi yang telah menangkap 10 orang perusak masjid milik jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Ketua DPD GMNI Kalbar M. Ulil Azmi menyatakan, tindakan Polda Kalbar tersebut sudah seharusnya dilakukan. Sebab, perusakan masjid milik jemaah Ahmadiyah Sintang itu memang tindak pidana.

"Dan menjadi ranah kepolisian untuk menindak tegas setiap tindak pidana, apalagi perusakan masjid itu adalah teror terhadap suatu komunitas. Untuk itu, kami memberikan apresiasi," ujar Ulil, Senin (6/9). 

Baca: GMNI Kalbar Kutuk Perusakan Masjid Ahmadiyah Sintang

Namun, Ulil mengingatkan kepolisian agar membongkar kasus ini hingga tuntas. Salah satu upayanya adalah menyeret dalang perusakan atau pimpinan massa perusak itu ke pengadilan. 

"Polisi harus mampu menyeret dalang aksi perusakan itu ke pengadilan, jangan berhenti pada 'kroco-kroco' nya saja. Aksi perusakan itu, atau massa perusak itu pasti punya pimpinan atau koordinator. Dari situ kita bisa mengetahui siapa dalang aksi perusakan ini," tegas Ulil. 

"Siapapun yang mendalangi aksi Intoleransi tak beradab ini harus dimintakan pertanggungjawaban secara hukum. Negara tidak boleh kalah!," tambahnya. 

Para perusak Masjid Ahmadiyah Sintang itu diamankan di daerah Sintang pada Minggu (5/9).

"Kami sudah amankan 10 orang," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Donny Charles Go.

Donny menyebut mereka masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.Sebelumnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan diri Aliansi Umat Islam  menghancurkan masjid Miftahul Huda milik jemaat Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Sintang, Jumat (3/9) siang, setelah salat berjemaah.

Baca: Junimart Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Peristiwa Sintang

Dari informasi yang dihimpun, lebih dari seratus orang menyerang masjid yang telah ditutup paksa pemerintah setempat sejak 14 Agustus 2021.

Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana menyebut sebelum kejadian ada orang yang memprovokasi warga untuk merobohkan masjid Ahmadiyah. Provokasi itu disampaikan lewat khutbah Jumat di Masjid Al-Mujahidin.

Setelah Salat Jumat, apel digelar di depan masjid. Massa lalu meneriakkan takbir dan bergerak menuju masjid Ahmadiyah. Massa sempat diadang aparat, namun akhirnya tak ada pencegahan

Quote