Ikuti Kami

Meki Nawipa: Dari Peringkat 34 Jadi Pilot dan Gubernur, Bukti Disiplin dan Kerja Keras Tak Pernah Mengkhianati Hasil

Dulu saya duduk paling belakang dan peringkat ke-34 dari 35 siswa. Artinya, kedua dari belakang.

Meki Nawipa: Dari Peringkat 34 Jadi Pilot dan Gubernur, Bukti Disiplin dan Kerja Keras Tak Pernah Mengkhianati Hasil
Gubernur Papua Tengah yang juga Politisi PDI Perjuangan, Meki Nawipa - Foto: Dok Pribadi

Nabire, Gesuri.id – Gubernur Papua Tengah yang juga Politisi PDI Perjuangan, Meki Nawipa, membagikan kisah inspiratif masa mudanya untuk memotivasi para siswa agar tidak menyerah mengejar cita-cita. Ia mengaku pernah berada di peringkat hampir terbawah di sekolah, namun kerja keras dan kedisiplinan membawanya menjadi seorang pilot, bupati, hingga kini gubernur.

“Dulu saya duduk paling belakang dan peringkat ke-34 dari 35 siswa. Artinya, kedua dari belakang. Tapi hari ini, Puji Tuhan, saya bisa jadi pilot, bupati, dan gubernur,” ungkap Meki saat meresmikan MEPA Boarding School di Nabire, Selasa (30/9/2025).

Kisah itu disampaikan Meki sebagai bentuk motivasi bagi para pelajar Papua agar tidak minder dengan latar belakang atau kondisi mereka saat ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan bukan ditentukan dari posisi awal, melainkan dari kemauan untuk berjuang dan disiplin dalam belajar.

“Tidak ada yang mustahil bagi anak Papua kalau mau berjuang. Kuncinya kerja keras, disiplin, dan jangan menyerah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Meki juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat pendidikan di Papua Tengah melalui pembangunan sekolah dan asrama di setiap kabupaten. Sekolah-sekolah tersebut akan dikelola dengan aturan ketat, guna menanamkan disiplin sejak dini.

“Kita ingin bentuk generasi yang tangguh dan bertanggung jawab. Kalau ada yang tidak serius, kita keluarkan. Banyak anak lain yang menunggu kesempatan,” ujarnya.

Meki juga menyoroti pentingnya kualitas pendidikan dibandingkan kuantitas penerima beasiswa. Menurutnya, Papua membutuhkan sedikit lulusan, tapi yang benar-benar unggul dan mampu membangun daerahnya.

“Satu atau dua orang tapi dia qualified, bisa kerja, dan dihargai orang lain — itu yang kita butuhkan untuk mengubah negeri ini,” jelas mantan Bupati Paniai itu.

Ia menutup sambutannya dengan pesan penuh harapan agar anak-anak Papua percaya pada potensi diri sendiri. 

“Saya pernah di peringkat 34, tapi Tuhan buktikan kalau kerja keras dan disiplin bisa mengubah hidup. Jadi jangan takut bermimpi besar,” pungkasnya.

Quote