Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Rektor Universitas UMMI Bogor, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, mengingatkan pentingnya membangun kehidupan yang berlandaskan spiritualitas dan ketakwaan.
Ia menegaskan bahwa kemuliaan sejati tidak diukur dari kekayaan atau jabatan, melainkan dari seberapa dekat manusia dengan Sang Pencipta.
“Jadilah Manusia Terbaik. Bangunlah kehidupan dengan zikir, dan kuatkan langkah dengan ibadah, niscaya Allah bukakan jalan kemuliaan,” kata Prof. Rokhmin Dahuri, dikutip dari Quotes Inspirasi Pagi, Kamis (23/10).
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University tersebut menjelaskan bahwa zikir bukan sekadar ritual, melainkan cara menyelaraskan hati dengan langit. Sementara ibadah adalah energi yang memperkuat langkah dalam menghadapi tantangan hidup.
Menurutnya, segala ketetapan hidup manusia—termasuk umur, rezeki, dan prestasi—sudah tercatat di Lauh Mahfudz.
“Segala ketetapan Allah, umur, rezeki, hingga prestasi telah tercatat di Lauh Mahfudz,” ujarnya.
Namun, Prof. Rokhmin menegaskan bahwa keyakinan terhadap takdir tidak boleh membuat manusia pasif. Seorang muslim tetap wajib beriman, bertakwa, dan berikhtiar secara maksimal dengan profesionalisme tinggi.
“Kewajiban manusia adalah beriman, bertakwa, dan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, serta berikhtiar secara maksimal dan profesional sambil terus berdoa. Hasilnya kita serahkan kepada Allah. Sementara, hasilnya (kedudukan, jabatan, harta, dan atribut duniawi lainnya) kita serahkan (tawakal) kepada Allah,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001–2004 itu.
Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat 2022–2026 tersebut juga menekankan bahwa menjadi manusia terbaik bukan berarti menjadi sempurna, melainkan terus berproses dan memperbaiki diri. Menurutnya, zikir adalah sarana belajar merendahkan diri, sedangkan ibadah menjadi pijakan menuju kemuliaan.
Ia menjelaskan, “Dalam zikir, kita belajar merendah. Dalam ibadah, kita belajar tunduk. Dan dalam keduanya, kita menemukan kekuatan untuk melangkah lebih jauh, lebih dalam, dan lebih tinggi.”
Prof. Rokhmin menambahkan bahwa Allah tidak menjanjikan jalan yang mudah, tetapi menjanjikan jalan yang mulia bagi mereka yang bersungguh-sungguh. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk memulai hari dengan hati yang bersih dan niat yang lurus.
“Jadilah manusia terbaik. Bukan karena pujian, tetapi karena cinta kepada-Nya. Bukan karena ingin dikenal, tetapi karena ingin dikenang oleh malaikat sebagai hamba yang taat,” pesannya.
Lebih lanjut, Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan pentingnya memulai hari dengan zikir, terutama saat waktu Subuh. Ia menyebut waktu tersebut sebagai cermin spiritual untuk mengukur kedekatan seseorang dengan Allah SWT.
Menurutnya, waktu Subuh adalah saat yang tepat untuk merefleksikan diri, sejauh mana seseorang mencintai dunia dan seberapa dekat ia dengan Allah.
“Ini adalah momen untuk mengukur keimanan sebelum kesibukan dan kegaduhan dunia dimulai,” ujarnya.
Ia juga menyebut Subuh sebagai awal pertarungan antara keimanan dan kemunafikan. Dengan memulai hari melalui zikir, seseorang dapat memperkuat imannya dan mengusir hal-hal negatif.
Selain itu, Prof. Rokhmin mengingatkan bahwa shalat Subuh memiliki makna yang lebih mendalam, bukan sekadar rutinitas.
“Dengan mengawali hari bersama Tuhan, seseorang akan mendapatkan keberkahan dan kekuatan untuk menjalani hari,” ujarnya.
Secara umum, Prof. Rokhmin Dahuri terus mendorong masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan zikir sebagai kunci menuju kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.

















































































