Ikuti Kami

Sekjen Hasto: Izin Tempur Benny Rhamdani Kepentingan Pribadi

Hasto: Pasti ada muatan kepentingan-kepentingan sehingga dia sandingkan seperti itu. Kepentingan itu bukan kepentingan rakyat, tapi pribadi.

Sekjen Hasto: Izin Tempur Benny Rhamdani Kepentingan Pribadi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Benny Rhamdani memiliki muatan kepentingan di balik pernyataannya soal izin tempur melawan musuh politik Presiden Joko Widodo.

"Itu pasti ada muatan kepentingan-kepentingan sehingga dia sandingkan seperti itu. Kepentingan itu bukan kepentingan rakyat, tapi kepentingan pribadi," kata Hasto dikutip dari wawancara dengan CNNIndonesia TV, Selasa (29/11).

Baca: Puji PDIP Pindah Lokasi HUT, Relawan Jangan Manuver

Hasto menegaskan pernyataan Benny itu sudah menimbulkan kontroversi sehingga sudah sepatutnya PDI Perjuangan mengkoreksi pernyataan itu.

Ia menduga Benny memiliki misi untuk mengerahkan massa dan menggalang kekuatan dibalik pernyataannya itu. Baginya, pernyataan itu tak demokratis.

"Misinya sepertinya ingin mengerahkan massa dan melakukan kekuatan dan sarankan pak presiden untuk gunakan instrumen hukum terhadap mereka yang kritis. Ini kan tak memahami suatu tata politik pemerintahan yang demokratis," kata dia.

Di sisi lain, Hasto turut menyinggung upaya Presiden Joko Widodo yang masih dekat dengan para relawannya. Baginya, upaya penggalangan relawan sangat baik guna memperluas basis dukungan bagi PDI Perjuangan pula.

Akan tetapi, Hasto mengatakan acara deklarasi para relawan Jokowi yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11) lalu digelar pada momen tak tepat.

"Penggalangan relawan, itu memperluas basis PDI Perjuangan. Yang kami kritik kan momentumnya kurang tepat, kemudian ada pelarangan [penggunaan GBK]," kata Hasto.

Senada, kritik yang sama juga dilayangkan oleh Ketua DPP NasDem Yulisa Baramuli kepada Benny. Yulisa meminta agar Benny fokus pada tugasnya sebagai kepala BP2MI. Bukan justru menjadi relawan yang beri masukan merusak demokrasi Indonesia.

"Jangan lah membuat kerja Presiden Jokowi selama delapan tahun lebih dan sudah sangat baik jadi rusak karena hanya cari perhatian," kata Yulisa dalam keterangannya.

Yulisa lantas meminta Benny memperhatikan nasib tiga juta lebih pekerja migran Indonesia di berbagai negara. Ia malah berharap Jokowi dapat menegur Benny.

"Malah bagus jika presiden Jokowi menegur Benny dan memintanya fokus pada kerja," kata dia.

Sebagai informasi, video percakapan antara Benny dan Jokowi viral di media sosial lantaran mengaku siap tempur di lapangan melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan Jokowi.

Pertemuan itu diduga terjadi di tengah pertemuan relawan Jokowi yang bertajuk Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (26/11) lalu.

Benny mengaku geregetan melakukan perlawanan kepada pihak yang dianggap lawan Jokowi itu.

"Kita ini pemenang, Pak, pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny dalam video itu.

Baca: Sekjen Hasto Ungkap Larangan Menpora Pakai GBK untuk HUT

Bila bertempur di lapangan tidak diizinkan Jokowi, Benny lantas menyarankan hal lain untuk melakukan penegakan hukum.

"Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Kalau Bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus," tambahnya.

Quote