Ikuti Kami

Surat Islam Dari Ende, 26 Maret 1935

Inilah surat ucapan terima kasih Soekarno kepada A. Hassan tertanggal Endeh, 26 Maret 1935.

Surat Islam Dari Ende, 26 Maret 1935
Ir. Soekarno (Bung Karno) (tengah)

Assalamu'alaikum w.w.,

Tuan punya kiriman postpakket telah tiba di tangan saya 
seminggu yang lalu. Karena terpaksa menunggu kapal,
baru ini harilah saya bisa menyampaikan kepada tuan
terima kasih kami laki-isteri serta anak. Biji jambu mede
menjadi "gayeman" seisi rumah; di Endeh ada juga
jambu mede, tapi varieteit16 "liar", rasanya tak nyaman.

Maklum, belum ada orang menanam varieteit yang baik.
Oleh karena itu, maka jambu mede itu menjadikan pesta.
Saya punya mulut sendiri tak berhenti-henti mengunyah!
Buku-buku yang tuan kirimkan itu segera saya baca.
Terutama "Soal-Jawab" adalah suatu kumpulan 
jawahir-jawahir. Banyak yang tadinya kurang terang,
kini lebih terang. Alhamdulillah!

Sayang belum ada Bukhari dan Muslim yang bisa baca. 
Betulkah belum ada Bukhari Inggris? Saya pentingkan
sekali mempelajari Hadits, oleh karena menurut
keyakinan saya yang sedalam-dalamnya, sebagai
yang sudah saya tuliskan sedikit di dalam salah satu
Surat saya yang terdahulu dunia Islam menjadi 
mundur oleh karena banyak orang "jalankan"
hadits yang dhaif dan palsu. 

Karena hadits-hadits yang demikian itulah, 
maka agama Islam menjadi diliputi oleh kabut-kabut
kekolotan, ketakhayulan, bid'ah-bid'ah,
anti-rasionalisme, dll.Padahal tak ada agama yang
lebih rasional dan simplistis daripada Islam.
Saya ada sangkaan keras bahwa rantai-taqlid yang 
merantaikan Roh dan Semangat Islam dan yang
merantaikan pintu-pintunya Bab-el-ijtihad, antara
lain-lain, ialah hasilnya hadits-hadits yang
dhaif dan palsu itu. Kekolotan dan 
kekonservatifan-pun dari situ datangnya.

Karena itu, adalah saya punya keyakinan yang dalam,
bahwa kita tak boleh mengasihkan harga yang mutlak
kepada hadits. Walaupun menurut penyelidikan ia
bernama SHAHIEH. Human reports (berita yang
datang dari manusia) tak bisa absolut; absolut 
hanyalah kalam Ilahi. Benar atau tidakkah
pendapatan saya ini? Di dalam daftar buku,
saya baca tuan ada sedia "Jawahirul-Bukhari". 

Kalau tuan tiada keberatan, saya minta buku itu,
niscaya disitu banyak pengetahuan pula yang saya
bisa ambil. Dan kalau tuan tak keberatan pula,
saya minta "Keterangan Hadits Mi'raj". Sebab, saya
mau bandingkan dengan saya punya pendapat
sendiri, dan dengan pendapat Essad Bey, yang
di dalam salah satu bukunya ada mengasih
gambaran tentang kejadian ini. 

Menurut keyakinan saya, tak cukuplah orang menafsirkan 
mi'raj itu dengan "percaya" saja, yakni dengan
mengecualikan keterangan "akal". Padahal keterangan
yang rasionalistis di sini ada. Siapa kenal sedikit ilmu
psychologi
dan para-psychologi, ia bisa mengasih
keterangan yang rasionalistis itu. Kenapa
sesuatu hal harus di"gaib-gaibkan", kalau akal
sedia menerangkannya?

Saya ada keinginan pesan dari Eropa, kalau Allah
mengabulkannya dan saya punya mbakyu suka
membantu uang-harganya, bukunya Ameer Alie 
"The Spirit of Islam". Baikkah buku ini atau tidak?
Dan di mana uitgever-nya?

Tuan, kebaikan budi tuan kepada saya, hanya
sayalah yang merasai betul harganya saya
kembalikan kepada Tuhan. Alhamdulillah,
segala pujian kepada-Nya. Dalam pada itu,
kepada tuan 1.000 kali terima kasih.


Wassalam,
SUKARNO

Baca Juga: Genta Suara Revolusi, Pidato Bung Karno Membakar Semangat

Catatan kaki:

Bahasa Belanda: Paket Pos.
Bahasa Sunda: berasal dari kata gayem yang berarti makan.
Gayeman berarti makanan.

Bahasa Belanda: Varitas.Jawahirul Kalamiyah karya Syekh
Thahir bin Saleh al-Jazairi berisi tentang ilmu tauhid
dasar yang disusun dengan metode tanya jawab (katektimus).

Quote