Ikuti Kami

Surat Islam Dari Ende: Oetusan Wahabi

Dalam surat ini menggambarkan pandangan Bung Karno yang menolak kultus individu dalam Islam.

Surat Islam Dari Ende: Oetusan Wahabi
Ilustrasi Ir. Soekarno (Bung Karno)

Assalamu'alaikum,

Jikalau Saudara-saudara memperkenankan, saya minta
Saudara mengasih hadiah kepada saya buku-buku yang
tersebut di bawah ini: Pengajaran Shalat, Utusan Wahabi,
Al-Muchtar, Debat Talqin, Al-Burhan compleet, Al-Jawahir.

Kemudian daripada itu, jika Saudara-saudara ada sedia,
saya minta sebuah risalah yang membicarakan soal
"sayyid". Ini buat saya bandingkan dengan alasan-alasan
saya sendiri tentang hal ini. Walaupun Islam zaman
sekarang menghadapi soal-soal yang beribu-ribu kali
lebih benar dan lebih sulit daripada soal "sayid" itu,
maka tokoh menurut keyakinan saya, salah satu kecelaan
Islam zaman sekarang ini, ialah pengeramatan
manusia yang menghampiri kemusyrikan itu. 

Alasan-alasan kaum "sayyid", misalnya mereka punya
brosur "Bukti kebenaran",saya sudah baca, tetapi tak
bisa meyakinkan saya. Tersesatlah orang yang
mengira,bahwa Islam mengenal suatu
"aristokrasi Islam". 

Tiada satu agama yang menghendaki kesamarataan lebih
daripada Islam. Pengeramatan manusia itu, adalah salah
satu sebab yang mematahkan jiwanyasesuatu agama dan
umat, oleh karena pengeramatan manusia itu,  melanggar
tauhid.Kalau tauhid rapuh, datanglah kebencanaan!

Sebelum dan sesudahnya terima itu buku-buku, yang saya
tunggu-tunggu benar, saya mengucap beribu-ribu
terima kasih.

Wassalam
SUKARNO

Baca Juga: Perpustakaan Nasional Luncurkan Buku Katalog Foto Sukarno

Catatan Kaki:

(1). Buku “Oetoesan Wahabi” pada saat itu sangat popular di kalangan para cendikiawan Islam di wilayah kolonial Hindia  Belanda. Buku ini merupakan karya Ulama Wahabi Nejd, Syaikh Sulaiman bin Sahman yang berjudul terjemahan Al Hadiyyah as Saniyyah. Diterjemahkan oleh Ahmad Sjoekrie dan Ali Harharah, dicetak dan diedarkan pada 15 Ramadhan 1343 (1 April 1925) oleh “Drukkerij Boro-Budur” yang beralamat di Pintoe Besar 52 Bt (Batavia/Jakarta). Banyak orang mengira buku “Oetoesan Wahabi” ditulis oleh Ahmad Hassan dari Persatuan Islam (Persis). Persis hanya menjadi agen penjualan dari buku Oetoesan Wahabi dan sempat mengiklankan dalam majalah mereka, Majalah Pembela Islam edisi Tahoen 1 No. 7 April 1930.

(2). Al-Mukhtar Min Kalamil Akhyar karya Muhammad ibn ‘Alawy Al-Maliky Al-Hasany.

(3). Karya Ahmad Hassan dipublikasikan tahun 1932.

(4). Al Burhan Fi Ulumil Qur’an karya Imam Az Zarkasyi (lahir di Mesir, 1344 M), ulama dan cendikiawan Muslim yang ahli sejarah dan fikih. Dalam ilmu fikih, beliau menggunakan metode Imam Syafi’i.

(5). Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an al-Karim karya Syaikh Tantowi Jauhari (lahir di Mesir, 1862-1940 M). Buku tersebut merupakan tafsir Jauhari terhadap al Quran yang menggunakan metode anti-mainstream yang tidak hanya berfokus kepada ilmu fiqih dan tauhid, tetapi lebih banyak menggunakan pendekatan ilmiah dan ilmu pengetahuan modern untuk mengupas alam semesta.

(6). Bahasa Arab: Gelar kehormatan untuk para keturunan Nabi Muhammad SAW. 

(7). Dalam surat ini menggambarkan pandangan Bung Karno yang menolak kultus individu dalam Islam. Bung Karno juga merelasikan antara perbuatan mengkultus individukan para keturunan Nabi yang bertentangan dengan nilai-nilai egaliter dalam Islam dan bertentangan dengan ketauhidan dalam Islam yaitu menolak menuhankan apapun selain Tuhan itu sendiri.

Quote