Kendari, Gesuri.id - Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Erwin Usman turut memperingati Hari Ulang Tahun sahabatnya sekaligus Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.
Adian berulang tahun yang ke 51 pada 9 Januari 2022.
Erwin, yang merupakan rekan seperjuangan Adian sejak melawan otoritarianisme Orde Baru (Orba), menyebut Adian sebagai sosok yang ditempa oleh beragam keadaan.
Baca: Bela Warga Pongkor, Adian 'Semprot' Dirut Antam
"Telah banyak peristiwa dilewati. Zaman bergerak ditelusuri. Keadaan menempa menjadi aktivis, politisi, sekaligus singa podium yang memukau dalam forum debat," ujar Erwin.
Sebelum menjadi politisi, Erwin mengungkapkan Adian lebih dulu dikenal sebagai seorang aktivis politik dan pergerakan mahasiswa. Sebagai seorang aktivis, Adian memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam keterlibatannya dengan berbagai aksi.
Diantaranya, berbagai aksi yang dilakukan bersama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pimpinan Megawati Soekarnoputri, yang pada 1996 sedang ditindas oleh rezim Soeharto.
"Keterlibatan Adian dengan PDI dan Megawati mulai terjadi pada tahun 1996. Pada saat itu, dia mendirikan posko Pemuda Mahasiswa Pro Megawati. Yang merupakan satu-satunya organisasi non PDI yang memberikan dukungannya pada Megawati Soekarno Putri, usai kejadian penyerbuan kantor DPP PDI pada tanggal 27 Juli 1996," ungkap Erwin.
Kelak penyerbuan itu, sambung Erwin, dikenal sebagai peristiwa "Kuda Tuli", akronim dari kerusuhan 27 Juli. Atau disebut sebagai "Sabtu Kelabu", karena peristiwa terjadi di hari Sabtu.
Erwin, yang juga dari Presidium Nasional PENA '98 ini mengungkapkan, dukungan yang diberikan Adian ini diwujudkan dengan mengumpulkan sejumlah kawan-kawan sesama aktivis untuk menggalang demonstrasi solidaritas.
Baca: Adian Ungkap Dukungan Sabam Pada Korban SUTET
"Demonstrasi pertama dilakukannya pada 28 Oktober 1996 di Gedung Sumpah Pemuda yang kemudian menyebabkan Adian ditangkap dan diinterogasi kembali oleh kepolisian," ujar Erwin.
Tahun 1998, sambung Erwin, Adian mulai semakin diperhitungkan karena terlibat pada pendirian Komunitas Mahasiswa Se-Jabodetabek bernama: Forum Kota (FORKOT).
"Organisasi ini berisi 16 kampus dan merupakan dua organisasi mahasiswa pertama yang menduduki gedung DPR/MPR senayan pada tanggal 18 Mei 1998," ujarnya.