Wonosobo, Gesuri.id – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Wibowo Prasetyo, mendorong pesantren untuk tampil sebagai pusat kebijaksanaan digital nasional, tempat lahirnya generasi santri yang tidak hanya cerdas spiritual, tetapi juga bijak dalam bermedia sosial.
Hal ini disampaikan Wibowo saat menjadi pembicara dalam Seminar Etika Digital Santri: Aman, Bijak, dan Bermoral di Dunia Maya yang digelar di Hotel Dafam Wonosobo, Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini merupakan kerja sama Direktorat Pesantren Kementerian Agama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang, dan diikuti ratusan santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Wonosobo.
“Pesantren tidak boleh hanya jadi tempat menimba ilmu agama, tapi harus juga menjadi pusat kebijaksanaan digital yang menjaga ruh spiritual bangsa di tengah derasnya arus teknologi,” ujar Wibowo, disambut tepuk tangan peserta.
Menurut anggota Komisi VIII DPR RI ini, era digital bukan musuh spiritualitas, melainkan ujian baru bagi santri untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan iman.
“Kalau niatnya benar, bahkan scrolling pun bisa berpahala. Karena semua yang kita lakukan di dunia maya bisa jadi ladang amal atau dosa,” tegasnya.
Wibowo menilai pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi laboratorium moral digital bangsa. Banyak pesantren kini mulai beradaptasi dengan platform digital untuk dakwah, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
“Santri itu benteng moral bangsa. Kalau dulu jihadnya di medan perang, sekarang jihadnya di kolom komentar. Santri harus jadi contoh sopan santun di dunia maya,” kata mantan jurnalis ini.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan Islam, dan masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan bermartabat.
“Santri zaman now harus melek digital tapi tetap berjiwa spiritual. Dunia boleh berubah, tapi ruh pesantren jangan pernah padam,” pungkas Wibowo.
















































































