Ikuti Kami

Zuhairi Yakini Gus Yahya Akan Bawa NU Mengabdi Pada Dunia

Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara.

Zuhairi Yakini Gus Yahya Akan Bawa NU Mengabdi Pada Dunia
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Jakarta, Gesuri.id - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi (Gus Mis) menanggapi terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026, dalam pemilihan yang dilakukan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, yang digelar di Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.

Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara. Adapun satu suara tidak sah.

Baca: Vaksinasi Dosis 2 Rendah, Ini Langkah Bupati Pangandaran

Gus Mis mengatakan, Gus Yahya akan membawa NU lebih maju dan solid. 

"Beliau sosok kiai pemikir, organisatoris, dan punya jaringan luas," ujar Gus Mis 

"Gus Yahya akan membawa NU mengabdi pada Indonesia dan dunia," tambah Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu. 

Gus Mis melanjutkan, sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, dirinya akan mengenalkan Islam ala NU ke dunia. 

Dengan begitu, NU bisa menjadi inspirasi bagi dunia.

"Sehingga NU bisa menginspirasi dunia untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan," tambahnya.

Yahya Cholil Staquf, lahir di Rembang 16 Feb 1966. Ia merupakan putra dari Cholil Bisri, yang merupakan kakak dari Mustofa Bisri alias Gus Mus. Bersama Gus Mus, Yahya Staquf mengasuh pesantren Raudlatut Tholibin Rembang atau lebih di kenal dengan Leteh.

Baca: Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Sama NU Sukseskan Vaksinasi

Yahya menghabiskan menghabiskan masa kecil di lingkungan Pesantren Leteh dan lalu sekolah menengah di Yogyakarta dan mondok di Pesantren Krapyak di bawah asuhan Ali Maksum. Yahya mengambil kuliah sosiologi Universitas Gajah Mada tapi tidak menyelesaikannya.

Ia juga aktif di kelompok studi sejak mahasiswa dan pernah menjadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada periode pemerintahan 1999-2001. Terakhir di PBNU ia menjabat sebagai Katib Aam.

Quote