Ikuti Kami

Nekad Mudik? Indonesia Bisa Seperti India 

Oleh: Rahmad Handoyo, Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Nekad Mudik? Indonesia Bisa Seperti India 
Rahmad Handoyo, Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

 

Jakarta, Gesuri.id - India tengah menjadi sorotan masyarakat dunia. Pasalnya, situasi dinegara berpenduduk 1,38 miliar jiwa itu, saat ini mencekam akibat serangan gelombang kedua Covid-19. 

Ada lonjakan kasus 100 ribu perhari dan korban meninggal mencapai 1000 perhari. Dikabarkan juga, rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung pasien. 

Merujuk data Worldometer, Senin (19/4) jumlah kasus positif Covid di India sudah menembus 15,06 juta kasus. India kini menjadi negara dengan kasus Covid terbesar kedua didunia. Peringkat pertama masih Amerika Serikat (AS) dengan 32,4 juta kasus. 

Pertanyaannya, apa penyebab meledaknya kasus Covid-19 di India? Ternyata bencana itu datang karena masyarakat disana abai terhadap protokol kesehatan. Dikabarkan, beberapa bulan terakhir ini,  banyak warga India yang menggelar pesta pernikahan secara besar-besaran.. Mereka juga berkumpul untuk kampanye politik tanpa menjaga jarak,  Merayakan upacara keagamaan. 

Ironisnya, dalam berbagai acara tersebut, masyarakat enggan menggunakan masker dengan benar. Mereka abai. Akibatnya, ya kasus Covid-19 meledak dengan dahsyat. Pertahanan kesehatan India pun bobol.

Nah, untuk mencegah meledaknya kasus Covid-19 di Tanah Air, khususnya mendekati hari Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, bangsa Indonesia harus menjadikan kasus Covid-19 di India sebagai pelajaran.  Sebab, jika masyarakat abai dan tak peduli terhadap protokol kesehatan, kasus di India bisa juga terjadi di Indonesia 

Menyambut hari Idul Fitri, menurutnya, sudah sudah ada larangan  mudik. Namun tetap harus diwaspadai potensi mudik di luar ketentuan yang resmi. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, meski ada larangan, tetap saja ada upaya masyarakat untuk mudik bersama. Bayangkan bila ada jutaan warga yang mudik sebelum tgl 6 Mey, sesuai ketentuan, bisa-bisa penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali.

Untuk mengindarkan ledakan covid-19, perlu langkah dan antisipasi nyata dari pemerintah pusat dan daerah, juga seluruh eleman masyarakat. Caranya, ya dengan gotong royong. Masyarakat diharapkan sadar dan mau mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik ditahun ini. Karena sesungguhnya, kalau masyarakat abai terhadap ketentuan pemerintah, pandemi bisa meledak setiap saat.

Selanjutanya kepada masyarakat dan pemerintahan desa maupun  daerah tujuan mudik, perlu melakukan langkah-langkah tegas, menghalau warga yang tetap nekad mudik bersama. Aparat desa  bekerja sama dengan aparat keamanan  negara harus berani melarang pemudik memasuki wilayah  tujuan mudik.  Bila tetap nekad, ya disuruh pulang kembali.

Masih soal antisipasi pemudik nekad, pemerintah pusat dan daerah harus secara terus menerus   mensosialisasikan apa resikonya jika tetap memaksakan diri untuk mudik. Pemerintah harus menggelorakan  kewaspadaan. Jangan sampai sampai ledakan kasus baru Corona naik seperti yang terjadi di India. 

Bila sosialisai ini dilakukan secara masif kepada masyarakat serta ditambah adanya  ancaman  bahwa warga yang mudik ditolak, bisa jadi dan kita harapkan calon calon pemudik akan berpikir duakali untuk mudik lebaran tahun ini.

Harus digaris bawahi, janganlah  merasa  pandemi sudah aman saat ini. Meski vaksinasi sudah dilakukan, tapi pandemi belum bisa dikendalikan. Sekali lagi, belajar dari kasus di India, ya pemerintah pusat dan daerah dan semua masyarakat jangan lengah, jangan abaikan protokol kesehatan. Pemerintah dan masyarakat tetap wajib melakukan 5 M. Lalu, bersama-sama menjaga kampung masing masing.  Dengan meningkatkan kewaspadaan dengan cara bergotong royong, saya kira  kita bisa melalaui pandemi. Indonesia tidak boleh seperti India.

Dengan kesabaran dan kesadaran serta gotong ronyong yang kuat dari masyarakat melalui merayakan Idul fitri di kotanya masing masing, tidak malakukan mudik serta beribadah merayakan di rumah bersama keluarga adalah modal dasar kita untuk bahu membahu membebaskan kita dr kovid 19 serta menjadi pertahaman kesehatan kita bersama.

Quote