Jakarta, Gesuri.id — Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPP PDI Perjuangan Periode 2020–2025 Aria Bima menegaskan bahwa kerja kebudayaan tidak bisa dilakukan secara instan dan serba cepat. Menurutnya, kebudayaan justru harus berjalan pelan agar mampu menembus akar kehidupan rakyat, terutama di desa.
Hal tersebut disampaikan Aria Bima dalam sambutannya pada Malam Penganugerahan Festival Desa 2025 Piala Megawati bertajuk “Kawal Pancasila dari Desa” yang digelar di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/12).
“Kerja seni dan kebudayaan memilih berjalan pelan agar sampai ke akar yang kuat, agar tumbuh tidak mudah dan tidak tumbang oleh perubahan zaman,” ujar Aria Bima.
Ia menyampaikan, kerja kebudayaan selalu berangkat dari hal-hal sederhana, yakni kesediaan untuk hadir, persahabatan untuk mendengar, serta ketekunan merawat hal-hal yang kerap luput dari sorotan. Dalam lima tahun terakhir, BKN PDI Perjuangan belajar langsung dari napas kebudayaan yang hidup dalam keseharian masyarakat.
Aria Bima menuturkan, desa menjadi ruang belajar utama BKN, bersama komunitas adat, komunitas keagamaan, UMKM, hingga ruang-ruang kecil tempat nilai, ingatan, dan harapan dirawat dengan setia. Dari sanalah, kata dia, Pancasila dihidupkan secara nyata, bukan sekadar slogan.
Ia juga mengingatkan bahwa perjalanan Festival Desa dari tahun ke tahun berlangsung dalam situasi yang berbeda. Festival Desa pertama digelar dalam kondisi normal, sementara festival berikutnya harus menyesuaikan dengan masa pemulihan pascapandemi Covid-19.
“Namun justru di situ kita belajar bahwa kebudayaan selalu menemukan caranya untuk bertahan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aria Bima menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan seluruh jajaran BKN PDI Perjuangan periode 2020–2025.
Ia menegaskan, mandat tersebut dipahami bukan sekadar jabatan, melainkan pelajaran untuk merawat kebudayaan dengan kesadaran, keberanian, dan keteladanan, sebagaimana dicontohkan oleh Megawati Soekarnoputri.
Aria Bima berharap Festival Desa Piala Megawati terus menjadi ruang untuk memotret, menjaga, dan melindungi desa sebagai fondasi kehidupan bangsa Indonesia.
