Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) membantah keras adanya keterkaitan antara PDI Perjuangan dengan insiden pembakaran poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/7).
Pernyataan Gus Falah itu menanggapi beredarnya sebuah poster pencarian Koordinator Gerakan Jaga Indonesia (GJI), Boedi Djarot.
Baca: PAC PDI Perjuangan Cileungsi Dibom Molotov, Kader Siap Siaga
Dalam poster yang salah satu pengedar nya adalah kelompok bernama "NKRI Bersyariah" itu, ditulis bahwa Boedi berada di pos PDI Perjuangan di Karet Bivak, Jakarta Pusat. Poster tersebut viral di media sosial.
Boedi Djarot merupakan salah satu inisiator demonstrasi yang berujung pada pembakaran poster Rizieq Shihab tersebut.
Bamusi, yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan menegaskan, bangunan di Karet Bivak bukan pos PDI Perjuangan. Dan PDI Perjuangan sama sekali tak ada hubungannya dengan pembakaran poster Rizieq tersebut.
"PDI Perjuangan senantiasa menjaga keharmonisan dan silaturahim sesama anak bangsa dengan sebaik-baiknya. Jadi tidak mungkin PDI Perjuangan melakukan serangan-serangan yang tidak ada gunanya, seperti membakar poster Rizieq Shihab," ujar Gus Falah.
Gus Falah melanjutkan PDI Perjuangan memiliki komitmen kuat untuk menjaga toleransi, harmonisasi dan memberikan keteduhan dalam perpolitikan di Indonesia.
Baca: Safaruddin Minta Polri Usut Tuntas Kasus Bom Molotov Bogor
Gus Falah juga mengingatkan, pada peristiwa 27 Juli 1996 ketika kantor PDI diserang, PDI Perjuangan tidak membalas dendam terhadap rezim otoriter Orde Baru kala itu.
"Bagi PDI Perjuangan, kekerasan tak pernah bisa menyelesaikan masalah, dan PDI Perjuangan senantiasa taat pada aturan hukum yang berlaku di negara kita," ujar Gus Falah.
